Garam Langka, Harga Ikan Asin Melonjak Hingga 50 Persen
Kelangkaan garam secara nasional berdampak langsung pada harga ikan asin di Kota Tarakan, Kalimantan Utara.

MONDAYREVIEW.COM – Kelangkaan garam secara nasional berdampak langsung pada harga ikan asin di Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Harga ikan di kota tersebut melonjak hingga 50 persen per kilogram.
Demikian disampaikan Lina, pedagang ikan asin dan udang kering di Pasar Geuser Kota Tarakan seperti dilansir Antara, Jumat (11/8).
Lina mengungkapkan bahwa melonjaknya harga ikan asing telah berlangsung sejak dua bulan lalu pascakisruhnya kelangkaan garam secara nasional. Lina menjelaskan bahwa harga ikan asin jenis gulama sebelumnya seharga Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu per kilogram saat ini naik menjadi Rp 35 ribu per kilogram. Kenaikan dipicu oleh melonjaknya harga garam.
“Naiknya harga ikan karena harga garam pun naik dari Rp 5.000 menjadi Rp 7.000 per 250 gram. Ditambah kondisi cuaca di Kota Tarakan yang tidak menentu juga menjadi penyebab harga naik,” jelasnya.
Menurutnya selama harga ikan asin dan udang kering mengalami kenaikan daya beli masyarakat juga menurun. Khusus udang kering sebelumnya seharga Rp 80 ribu per kilogram menjadi Rp 85 ribu per kilogram.
"Kenaikan harga ikan asin dan udang kering di pasaran (Kota Tarakan) karena faktor kelangkaan garam dan cuaca yang sering hujan," ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Lalu, warga Kampung Satu Kota Tarakan. Menurutnya harga udang kering biasanya seharga Rp 80 ribu per kilogram naik menjadi Rp 90 ribu hingga Rp 100 ribu per kilogram. Begitu juga harga ikan asin mengalami kenaikan sejak sebulan lalu.
"Saya sih tidak terlalu beli ikan asin atau udang kering. Kadang-kadang saja belinya," katanya.