Fungsi Keluarga Menurut Ajaran Islam

Fungsi Keluarga Menurut Ajaran Islam

MONITORDAY.COM - Keluarga adalah pranata sosial yang paling dekat dengan individu. Saat seorang individu lahir ke dunia, yang akan segera merawat dan mengasuhnya adalah keluarga. Keluarga berperan sangat penting bagi kesuksesan dan kegagalan individu di masa depan. Oleh karena itu keluarga mesti berfungsi dengan baik. Lantas apa saja fungsi keluarga menurut ajaran Islam?

Dalam QS. At Tahrim: 6 Allah SWT berfirman: Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Ayat ini memerintahkan kepada kita untuk menjaga diri dan keluarga kita dari siksa api neraka. Dari sana kita bisa merumuskan beberapa fungsi keluarga menurut ajaran Islam yakni sebagai berikut:

1. Fungsi Kasih Sayang

Dalam QS. Ar Ruum: 21 Allah SWT berfirman:  "Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang."

Adanya keluarga mesti membuat seorang individu mendapatkan kasih sayang. Misalnya seorang anak yang mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Suami dan istri pun mesti saling menyayangi. 

Tanpa kasih sayang, sebuah keluarga akan menjadi seolah neraka. Sebaliknya, dengan kasih sayang, sebuah keluarga akan menjadi surga bagi penghuninya. Kasih sayang mesti dibangun dan dibiasakan. Kasih sayang harus dilakukan tanpa pamrih. 

2. Fungsi Pendidikan

Orang tua adalah pendidik utama bagi anak-anaknya. Boleh jadi seorang anak disekolahkan di sekolah terbaik dan mendapatkan pendidikan terbaik. Namun hal itu tidak bisa menggantikan pendidikan yang diberikan oleh kedua orang tuanya. 

Orang tua tetap harus mendampingi anak-anaknya. Tidak bisa menyerahkan seluruh tugas mendidik kepada pihak sekolah. Terlebih di masa pandemi covid-19 pembelajaran lebih banyak PJJ dibanding dengan PTM. Peran orang tua dituntut untuk lebih intensif mendampingi pendidikan anak. 

Tugas mendidik orang tua juga tak sekadar mengajarkan anak-anaknya. Namun memberikan keteladanan. Ini yang paling berat. Memberikan keteladanan akan membentuk karakter anak dengan sifat-sifat baik. Sebaliknya jika yang diberikan adalah teladan buruk, maka sang anak pun akan dengan mudah menirunya. 

3. Fungsi Spiritual

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW pernah bersabda: “Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani.” (HR. Al Baihaqi dan Ath Thabrani)

Hadits di atas menunjukan orang tua mempunyai peran dalam nilai keagamaan dan spiritualitas sang anak. Jika sebuah keluarga ditanamkan nilai-nilai spiritualitas, maka nilai spiritualitas pun akan tumbuh dalam diri setiap anggota keluarga. 

Dan nilai keagamaan Islam serta ibadah akan menyelamatkan kita dari api neraka dan mengantarkan kita ke surga. Karena itu penting bagi sebuah keluarga untuk memelihara nilai spiritualitas. 

4. Fungsi Ekonomi

Sebuah keluarga tidak akan bisa hidup jika tidak bisa memenuhi kebutuhan primer. Yakni sandang, papan dan pangan. Tugas sebuah keluarga untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dari anggota keluarganya. 

Ekonomi adalah kebutuhan paling mendasar dari sebuah keluarga. Untuk bisa hidup, tidak harus menjadi sebuah keluarga yang kaya. Tidak semua keluarga ditakdirkan menjadi kaya. Namun yang penting adalah sebuah keluarga bisa berkecukupan menghidupi anggota keluarganya. 

Jika fungsi-fungsi di atas bisa terpenuhi, maka sebuah keluarga bisa hidup bahagia baik di dunia maupun di akhirat. Anggota keluarganya pun bisa hidup dengan damai dan sejahtera.