Faktor Penyebab Ancaman Gelombang Ketiga Pandemi 

Faktor Penyebab Ancaman Gelombang Ketiga Pandemi 
ilustrasi aktivitas masyarakat saat pandemi/ net

MONITORDAY.COM -Indonesia harus waspada dengan kemungkinan datangnya gelombang ketiga pandemi. Malaysia, Singapura, dan Filipina masih menghadapi situasi kritis terkait penularan kasus Covid-19 sepanjang September 2021. Angka kasus di Indonesia terus melandai. Penambahan kasus sebesar 3,263 dan penambahan angka kematian 171 jiwa pada Selasa (21/9/2021).

Angka kematian harian akibat Covid-19 di Malaysia bertambah sebanyak 301 orang, hingga Selasa (21/9/2021) pagi. Angka ini menjadikan kasus kematian di negara itu mencapai 23.744. Menurut situs worldometer penambahan kasus di Filipina sebesar 16,361 dan total kematian 37,074. Dengan penduduk sekira 100 juta orang angka tersebut sangat mengkhawatirkan. 

Ada beberapa hal yang melatarbelakangi kemunculan gelombang pandemi. Pengalaman menghadapi pandemi semestinya menjadi perhatian semua elemen bangsa. Meski berat untuk dihadapi, sikap menegasikan ancaman dengan berbagai alasan akan membawa sebuah bangsa pada kondisi yang sangat berat.  

#1 BELUM TERCAPAINYA TARGET VAKSINASI. Vaksinasi adalah kunci utama menghadapi pandemi. Target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang baru menyentuh 38,93 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 22,15 persen. Pemerintah dan masyarakat harus seia sekata dan bahu membahu menggenjot target vaksinasi. Hampir semua pasien Covid yang harus ke ICU adalah mereka yang belum divaksin.  

#2 POLA 3 BULAN SETELAH NEGARA TETANGGA. Pola penularan menuju puncak ini terbaca dalam tren yang dapat dianalisis untuk kemudian diantisipasi. Pemerintah saat ini terus mewaspadai kemungkinan munculnya gelombang ketiga Covid-19 di tanah air. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan jika melihat pola sebelumnya maka lonjakan kasus di Indonesia terjadi tiga bulan setelah negara lain mengalaminya.  

“Melihat pola lonjakan kasus di Indonesia yang berselang tiga bulan dari lonjakan di negara lain seperti India, Malaysia dan Jepang maka kita harus waspada dan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan agar kita tidak menyusul lonjakan ketiga dalam beberapa bulan ke depan,” katanya dikutip dari kanal Youtube BNPB, Rabu (22/9/2021).

#3 EKSES LIBURAN PANJANG. Kebutuhan masyarakat untuk liburan sangat erat kaitannya dengan lonjakan kasus. Peluang lonjakan kasus di Indonesia terjadi saat datang libur panjang dan pelaksanaan kegiatan besar di masyarakat. Sehingga dia mengingatkan bahwa ancaman gelombang ketiga dari dalam negeri juga perlu diantisipasi.

#4 PELONGGARAN PROTOKOL Satgas Covid mengingatkan bahwa potensi kenaikan kasus dapat dihindari apabila tidak mengendorkan pelaksanaan kebijakan berlapis. Seperti akselerasi vaksinasi, pengendalian mobilitas dalam dan luar negeri, pengendalian aktivitas masyarakat dan menggalakan upaya 3T dan 3M.

Dengan memperhatikan berbagai faktor tersebut Indonesia dapat mempersiapkan langkah-langkah antisipatif untuk mengendalikan pandemi. Situasi yang mengerikan seperti yang terjadi pada bulan Juli hingga Agustus 2021 sangat berpengaruh pada kondisi kehidupan masyarakat. Termasuk dalam kehidupan ekonomi dan penghidupan rakyat.