Fakta Soal Kang Rowi, RT Kreatif yang Kampanyekan Bilik Disinfektan
Sejak viral di lini media masa, Kang Rowi kini banjir pesanan. Tapi tujuan utamanya bukan itu. Ia hanya ingin agar orang-orang tergerak untuk menyudahi pandemi corona, apa pun caranya.

MONITORDAY.COM - Belakangan ini sosok Muchlas Rowi (Kang Rowi) menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Pemilik nama lengkap Muhammad Muchlas Rowi ini menjadi viral karena cara kreatifnya melakukan kampanye terkait virus corona atau Covid-19 di lingkungan RT-nya.
Sosok Ketua RT Cluster Alamanda Perum JGC inipun semakin mencuri perhatian setelah dihubungi dan diwawancarai sejumlah media televisi dan online untuk menjelaskan gerakan donasi dan kepedulian yang ia inisiasi untuk mencegah penyebaran virus corona.
Ketika kasus pertama Covid-19 terdeteksi di daerah Depok, Jawa Barat, Kang Rowi bersama warganya mulai sibuk mencari informasi seputar korona dan pencegahannya. Selain itu, dia juga berdiskusi dengan istrinya yang kebetulan seorang dokter.
Setelah mendapat informasi yang lengkap, ia pun lantas mulai bergerak dan mengajak para warga untuk melakukan pencegahan visur korona. Singkat cerita, Kang Rowi dan warganya sepakat untuk membuat bilik disinfektan (Disincfectant Chamber).
Bilik Ajaib ini diadopsi dari teknologi yang diterapkan di tiap titik keramaian yang ada di kota Vietnam. Karena terbukti berhasil dan 'ajaib' mencegah penyebaran Covid-19 di Vietnam, maka inipun disepakati untuk direflikasi.
“Ini salah satu ikhtiar kita. Jadi bilik ini membersihkan virus atau bakteri yang menempel di seluruh tubuh kita termasuk pakaian yang kita kenakan. Kita reflikasi dari vietnam, memanfaatkan bahan dan sumber daya seadanya,” ujar Kang Rowi.
Setelah diujicobakan dan viral di media sosial, sejumlah kalangan lantas mengusulkan untuk dibuka donasi saja. Ini dilakukan, agar tak hanya warga RT-nya saja yang terbebas korona, tapi masyarakat Indonesia juga bisa.
Donasi Bilik Ajaib, kata dia, dilakukan sebagai ikhtiar dalam mencegah penyebaran Covid-19. Menurutnya, keberadaan Bilik Ajaib menjadi sangat penting mengingat Jakarta saat ini tercatat sebagai wilayah yang paling banyak terpapar Covid-19.
“Sekarang ini di pusat keramaian banyak orang yang tidak sadar bahwa bahaya mengancam. Makanya seperti yang dilakukan oleh Pemprov Surabaya dan lainnya, di tempat-tempat umum diletakkan bilik-bilik ajaib semacam ini,” kata Muchlas saat ditemui di kediamannya, Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (28/03).
Gerakan kepedulian yang awalnya hanya untuk lingkungan RT-nya tersebut kini makin meluas, banyak pengusaha, influencer, pegiat media, insinyur, hingga tukang las yang tergabung dalam gerakan melawan korona.
Menurut Kang Rowi, hingga saat ini sudah ada sekitar 50 bilik disinfektan yang telah dan sedang diproduksi. Proses produksi didanai oleh masyarakat, pengusaha, institusi, maupun perorangan.
"Sampai saat ini, sudah ada 50 bilik disinfektan yang sedang diproduksi. Ada yang dari donasi, ataupun langsung dipesan perorangan dan lembaga. Rencananya akan kita tempatkan di sejumlah titik di Jakarta dan sekitarnya," kata Muchlas.
Meski kini banjir pesanan, tapi Kang Rowi belum berpikir untuk mengkomersilkan bilik ajaib ini. Yang terpenting baginya adalah bangkitnya kepedulian masyarakat.
"Sudah banyak yang memberi donasi, memesan untuk pribadi, atau sekadar berkonsultasi. Semua kami layani sepanjang masih bisa. Saya cuma ingin orang-orang tergerak, itu saja," pungasnya.