Di Bidang Seni Pelajar Muhammadiyah Layak Tampil di Pentas Nasional
kompetisi di cabang seni membantu pemetaan ulang tantangan pendidikan seni di sekolah Muhammadiyah

MONITORDAY.COM- Pelaksanaan lomba seni antar pelajar di lingkungan sekolah Muhammadiyah yang berlangsung di kampus Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 26 April 2018, membawa angin segar bagi perkembangan kesenian. Sebagai langkah awal, kegiatan ini dirasakan bisa menjada sarana untuk memetakan ulang potensi, tantangan, dan peluang dalam pengembangan kesenian pada anak-anak usia sekolah.
Realisasi kegiatan yang dirangkai dengan Rapat Kerja Nasional Lembaga Seni Budaya dan Olahraga PP Muhammadiyah ini menjadi tolok-ukur bagi sekolah dan pemangku kepentingan pendidikan kesenian. Seni budaya bukan lagi menjadi bidang dan mata pelajaran semata. Tetapi menjadi perhatian di panggung utama pendidikan.
Para peserta yang tampil memiliki kapasitas yang beragam. Para juri bahkan melihat beberapa diantaranya sudah layak tampil di pentas nasional. Untuk pembacaan puisi, misalnya, kriteria penilaian mencakup materi vokal, kreativitas, dan penghayatan. Menurut Mustofa W. Hasyim, salah satu juri lomba pembacaan puisi, kemampuan materi vokal dan kreativitas peserta cukup menggembirakan. “Yang perlu ditingkatkan adalah aspek penghayatannya”, tandas Mustofa.
Puluhan PDM berpartisipasi dalam berbagai cabang kesenian yang dilombakan. Tingkat partisipasi yang lebih tinggi diharapkan dapat lahir pada penyelenggaraan berikutnya. Dengan publikasi yang lebih luas dan evaluasi atas penyelenggaraan kegiatan kali ini, maka pihak penyelenggara dapat membuat sejumlah perbaikan.
Di kompetisi kategori vokal tunggal kompetisi berlangsung cukup ketat. Kemampuan para vokalis terbukti membuat juri terkesan. Baik dari sisi teknik vokal, ekspresi, dan penjiwaan lagu. Penampilan beberapa peserta layak diangkat ke pentas nasional. Sekolah dan para guru kesenian dapat merancang pembelajaran kesenian yang lebih inovatif. Termasuk dengan mendatangkan guru tamu dari kalangan seniman.
Ajang kompetisi semacam ini menjadi jawaban juga terhadap persoalan pendidikan karakter. Para siswa bisa menunjukkan sportivitas, kemandirian, etos, dan kehalusan budi pekertinya. Seni memperhalus budi bahkan spiritualitas.
Kegiatan ini ditujukan untuk memberikan wadah dalam berkreasi dengan menampilkan karya kreatif dan inovatif, mengembangkan ekspresi seni yang memenuhi norma budi pekerti dan karakter peserta didik sesuai minat, bakat, dan kemampuan.