Sosialisasikan Pemilu, Kemenkominfo Gelar Acara Bertajuk 'Menjadi Pemilu Cerdas'
Pemerintah perlu mengadakan acara sosialisasi Pemilu dan anti hoax.

MONITORDAY.COM - Direktorat Jenderal (Ditjen) Informasi dan Komunikasi Publik kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggelar acara bertajuk 'Menjadi Pemilu Cerdas' bekerjasama dengan KPU Provinsi Jawa Barat.
Dalam gelaran acara ini, Tenaga Ahli Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Hendrasmo menjelaskan Pemilu 2019 nantinya akan melibatkan banyak generasi muda millenial dengan kisaran umur antara 17-35 tahun.
Menyadari hal itu, Hendrasmo menjelaskan bahwa pemerintah perlu mengadakan acara sosialisasi pemilu dan anti hoax semacam ini, dikarenakan mayoritas pengguna aktif media sosial adalah generasi millenial.
“Data menunjukkan kebiasaan millenial mendapatkan informasi dari media sosial. Jumlah penerima hoax 42% di WA (Whatsapp) dan Facebook. Hoax ini adalah upaya disinformasi atau fake news yang sengaja diciptakan oleh akun-akun yang dipalsukan,” papar Hendrasmo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/10).
Selain itu, acara tersebut diselenggarakan di Universitas Widyatama, Bandung Jawa Barat. Dan di hadapan ratusan mahasiswa yang hadir, Hendrasmo menegaskan kepada seluruh mahasiswa untuk menjadi garda terdepan dalam membantu melusurkan berita dan informasi keliru, bohong, dan Hoax di masyarakat.
“Mahasiswa harus bisa memberikan contoh pada masyarakat agar selalu skeptis terhadap inforomasi. Begitu mendapat informasi, kita harus kroscek ke semua pihak,” tegas Hendro
Bahkan pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Widyatama, Islahuzzaman memaparkan bahwa selaku civitas akademika, berharap Pemilu 2019 dapat melahirkan pemimpin yang amanah, bertanggung jawab dan bertekad untuk melakukan pendidikan di Indonesia.
Dirinyapun tak lupa mengingatkan kepada seluruh mahasiswa untuk menjadi pemilih cerdas, dan tidak salah memilih pemimpin pada gelaran pemilu mendatang.
“Kita tidak boleh salah memilih. Salah memilih berarti akan menentukan nasib masa depan bangsa kita. Untuk itu jadilah pemilih yang cerdas dalam pemilu,” Jelas Ishaluzzaman.
Sikap cerdas itu, menurutnya dimulai dari sikap kita dalam menyaring dan memilih berita dan informasi di media sosial, sehingga tidak begitu saja tertelan berita Hoax yang justru akan merugikan generasi muda hari ini.
“Masa depan 5 tahun ke depan ada di Pemilu 2019.Ketika memilih, carilah info sebanyak-banyaknya (tentang calon) sehingga kita terhindar dari kesesatan termasuk hoax,” pungkasnya.
“Pelajari visi-misi calon, pelajari programnya untuk 5 tahun yang akan datang. Peran pemuda adalah proaktif dalam ikut pemilu. Cek kinerja calon presiden maupun legislatif. Cari informasi sebanyak-banyaknya. Mahasiswa sebagai ilmuwan wajib hukumnya dalam bertindak didahului dengan analisis,” tutup Islahuzzaman.