Fahri Sebut Jokowi Sibuk Perbaiki Nama atas Pemindahan Ba'asyir

Presiden Jokowi menyetujui pemindahan perawatan Ba'asyir dengan alasan kemanusiaan.

Fahri Sebut Jokowi Sibuk Perbaiki Nama atas Pemindahan Ba'asyir
Ustadz Abu Bakar Ba'asir/Net

MONITORDAY.COM - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menilai bahwa Presiden Joko Widodo hanya memperbaiki nama dengan memindahkan terpidana kasus terorisme, Ustadz Abu Bakar Baasyir (ABB) ke RS Cipto Mangunkusumo (RSCM).

"Pak @jokowi sibuk memperbaiki nama dengan membebaskan ABB segala dan dikasih berobat, setelah lama kezaliman kepada orang tua itu diabaikan bertahun-tahun," katanya melalui akun Twitter @Fahrihamzah, Kamis (1/3/2018).

Namun di saat yang sama, menurutnya aparat negara terus-menerus menuding kelompok agama sebagai pembuat ujaran kebencian. "Ini kan sia-sia saja," ucapnya.

Selain itu, menurut Fahri, Pemerintah sekarang ini tidak tahu cara membuat tenang orang Islam. Begitu juga terhadap umat lain, dimana ia meyakini jika orang Islam gelisah, semua akan gelisah.

"Satu sisi ingin obral, tapi di bawah jual mahal. Ya gak selesai-selesai sampai Pemilu. Urus HRS (Habib Rizieq Shihab) aja gak sanggup," tandasnya.

Seperti diberitakan, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Ma'ruf Amin meminta agar Ustadz Baasyir mendapat perawatan di RSCM. Presiden Jokowi lantas menyetujui pemindahan perawatan Ba'asyir dengan alasan kemanusiaan.

Ustadz Baasyir sendiri divonis 15 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tahun 2011 lalu, karena dinilai terbukti merencanakan pelatihan militer bersama Dulmatin alias Yahya Ibrahin alias Joko Pitono. Terakhir, ia mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.

[Mrf]