Ekonomi Semakin Membaik, Ara: Wajar Rakyat Masih Berharap Kepada Jokowi
Elektabilitas Jokowi tertinggi dengan 38,9 persen, dibanding pesaingnya Prabowo Subianto.

MONDAYREVIEW.COM – Kerja nyata yang dilakukan Presiden Joko Widodo dalam mensejahterakan rakyat sangat terasa. Tak ayal, jika diadakan pemilihan presiden saat ini Jokowi unggul dibanding kandidat lain. Demikian disampaikan politikus PDI Perjuangan, Maruarar Sirait di Jakarta, Jumat (06/10).
Pria yang akrab disapa Ara ini mengatakan kepuasaan publik terhadap pemerintahan Jokowi-JK dapat dilihat dengan semakin meningkatkan kepuasan masyarakat dalam bidang ekonomi. “Kehidupan rumah tangga semakin membaik,” tegasnya.
Lebih lanjut Ketua Umum DPP TMP ini menambahkan bahwa kemampuan diplomasi yang dibangun mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga akan memperkuat langkah Jokowi kembali memenangkan gelaran pemilihan Presiden yang akan digelar pada 2019 mendatang.
Di tempat lain Ketua Umum Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN) Iwan Dwi Laksono mengatakan tak terkalahkannya elektabiltas Jokowi dibandingkan kandidat lain kerana kinerja yang dilakukan. Sehingga, menurutnya sangat wajar jika elektabilitas Jokowi tidak dapat dikejar. “Jokowi memiliki kinerja nyata yang masyarakat dapat merasakannya,” katanya.
Menurutnya kemampuan Jokowi dalam menjaga kondisi ekonomi dan stabilitas negara juga telah berimbas kepada tingkat kepuasan publik. Tercatat, berdasarkan survey yang juga dilakukan oleh SMRC, sejak pertengahan tahun 2016 kepuasan atas kinerja Presiden selalu di atas 60 persen. "Pak Jokowi berhasil menjaga ekonomi dan stabilitas negara, kerja-kerjanya terbukti bisa menyentuh hati rakyat," imbuhnya.
Untuk itu, Iwan meminta Jokowi untuk mempertahankan kinerja-kinerja baik yang sudah ditunjukkan selama tiga tahun menjabat. Selain itu, Presiden juga harus tetap bekerja keras untuk meningkatkan kinerja kabinetnya.
Perlu diketahui berdasarkan hasil survei terbaru yang dilakukan SMRC elektabilitas Jokowi tertinggi dengan 38,9 persen. Elektabilitas Jokowi berada jauh di atas pesaingnya, Prabowo Subianto yang hanya mendapat dukungan 12 persen.