Ekonomi Inovasi

Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan pembangunan ekosistem inovasi nasional penting untuk dilakukan dalam menuju visi Indonesia Emas 2045, yaitu Indonesia yang maju mandiri adil dan makmur. Ekonomi Inovasi adalah cabang ekonomi yang relatif baru yang berfokus pada inovasi, di samping studi teknologi, pengetahuan, dan kewirausahaan. Ini bertujuan untuk memahami dari mana ide-ide baru berasal, dan bagaimana kita dapat mengedepankan kebijakan yang akan mendorong perkembangan cara berpikir baru.

Ekonomi Inovasi
ekonomi inovasi/ net

MONDAYREVIEW.COM - Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan pembangunan ekosistem inovasi nasional penting untuk dilakukan dalam menuju visi Indonesia Emas 2045, yaitu Indonesia yang maju mandiri adil dan makmur.

Ekonomi Inovasi adalah cabang ekonomi yang relatif baru yang berfokus pada inovasi, di samping studi teknologi, pengetahuan, dan kewirausahaan. Ini bertujuan untuk memahami dari mana ide-ide baru berasal, dan bagaimana kita dapat mengedepankan kebijakan yang akan mendorong perkembangan cara berpikir baru.

Ketika banyak negara beralih dari model produksi industri dan menuju ekonomi berbasis pengetahuan, ekonomi inovasi menjadi semakin relevan. Meskipun ini adalah bidang yang cukup baru, ekonomi inovasi telah menjadi terkenal dengan cepat selama beberapa tahun terakhir. Berikut ini adalah daftar tautan dan sumber daya untuk membantu mengajari kita dan terus memberi kita informasi terbaru tentang semua perkembangan terbaru dalam ekonomi inovasi.

Apa itu Teknologi Inovasi? Secara alami, salah satu cara terbaik untuk mempelajari ekonomi inovasi adalah mempelajarinya sebagai bagian dari kuliah akademis. Kuliah tentang ekonomi inovasi paling sering ditemukan di dalam departemen ekonomi, tetapi mereka juga dapat diajarkan di sekolah bisnis karena kedekatan disiplin dengan kewirausahaan.

Indonesia yang berdaya saing, untuk menjadi negara yang besar berbasis ekonomi inovasi. Ekosistem inovasi nasional harus menjadi fondasi pembangunan nasional, karena dari situ akan tercipta banyak lompatan inovasi, yang berujung pada produk inovasi buatan Indonesia yang bisa menjadi produk global.

Pelaksanaan transformasi digital merupakan salah satu upaya strategis yang harus dilakukan. Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraan menginginkan platform teknologi digital yang berkembang dan dimanfaatkan masyarakat Indonesia turut memberikan kontribusi dalam kemajuan bangsa dan negara.

BPPT baru saja meluncurkan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial (KA) 2020-2045. Stranas KA yang diluncurkan pada 10 Agustus 2020 oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Menristek Bambang P.S. Brodjonegoro, berisikan lima bidang prioritas utama yang meliputi layanan kesehatan, reformasi birokrasi, pendidikan dan riset, ketahanan pangan, serta mobilitas dan kota cerdas.

BPPT juga mendukung transformasi digital menyongsong Revolusi Industri 4.0. Transformasi digital ini ditandai dengan adanya 41 aplikasi digital yang dimiliki BPPT yang digunakan untuk penguatan dukungan manajemen dan kesejahteraan pegawai, seperti aplikasi digital untuk mencatat presensi dan kinerja pegawai yang dinamakan Fabiola, atau Face Biometric Location Authentication.

Selain itu, BPPT akan meluncurkan sebuah terobosan aplikasi identitas digital yakni i-Otentik-3000. Ini adalah aplikasi sertifikat digital bagi seluruh pegawai BPPT. BPPT akan menjadi instansi pemerintah pertama di Indonesia yang melaksanakan hal tersebut.

Aplikasi itu berfungsi untuk memastikan keutuhan dokumen yang dikirim. Selain itu, teknologi ini bisa memastikan autentifikasi dokumen dan pengirim.

BPPT sudah menerima mandat dari Kementerian Kominfo sebagai penyelenggara sertifikasi elektronik yang berwenang menerbitkan, melakukan validasi, dan mengelola sertifikat digital yang diperuntukkan di lingkungan instansi pemerintah.

Ekonomi inovasi adalah teori ekonomi berkembang yang menekankan kewirausahaan dan inovasi. Dalam bukunya tahun 1942, Capitalism, Socialism and Democracy, ekonom Joseph Schumpeter memperkenalkan gagasan ekonomi inovasi. Dia berpendapat bahwa institusi yang berkembang, wirausahawan dan perubahan teknologi adalah jantung dari pertumbuhan ekonomi.

Para ahli ekonomi novation percaya bahwa apa yang terutama mendorong pertumbuhan ekonomi dalam ekonomi berbasis pengetahuan saat ini bukanlah akumulasi modal seperti yang dinyatakan oleh ekonomi neoklasik, tetapi kapasitas inovatif yang didorong oleh pengetahuan yang sesuai dan eksternalitas teknologi.

Pertumbuhan ekonomi dalam ekonomi inovasi adalah produk akhir dari pengetahuan (diam-diam vs. terkodifikasi), rezim dan kebijakan yang memungkinkan kewirausahaan dan inovasi (yaitu pengeluaran R&D, izin dan lisensi), limpahan teknologi dan eksternalitas antara perusahaan kolaboratif; sistem inovasi yang menciptakan lingkungan inovatif (yaitu cluster, aglomerasi, dan wilayah metropolitan).

Pada tahun 1970, ekonom Milton Friedman mengatakan di New York Times bahwa satu-satunya tujuan bisnis adalah untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham mereka dan perusahaan yang mengejar misi lain akan menjadi kurang kompetitif, menghasilkan lebih sedikit keuntungan bagi pemilik, karyawan dan masyarakat.

Namun, data selama beberapa dekade terakhir menunjukkan bahwa meskipun keuntungan penting, perusahaan yang baik memasok jauh lebih banyak, terutama dalam membawa inovasi ke pasar. Hal ini mendorong pertumbuhan ekonomi, perolehan pekerjaan, dan manfaat lain di seluruh masyarakat. Profesor sekolah bisnis David Ahlstrom menegaskan bahwa "tujuan utama bisnis adalah mengembangkan barang dan jasa baru dan inovatif yang menghasilkan pertumbuhan ekonomi sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat".