Edukasi Pilkada 2020, KPU Segera Luncurkan Game

Kami sedang menyelesaikan dalam waktu dekat ini, sejumlah 'game', permainan, yang nantinya bisa di-'download' dan digunakan masyarakat.

Edukasi Pilkada 2020, KPU Segera Luncurkan Game
Anggota KPU Viryan Aziz/ Net

MONITORDAY.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) segera menyelesaikan penggarapan sejumlah "game" atau permainan untuk mengedukasi masyarakat terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020.

"Kami sedang menyelesaikan dalam waktu dekat ini, sejumlah 'game', permainan, yang nantinya bisa di-'download' dan digunakan masyarakat," kata anggota KPU Viryan Aziz, saat diskusi virtual bertema "Pilkada Serentak dan Kualitas Demokrasi di Era COVID-19", Sabtu (12/9).

Menurut Viryan, permainan tersebut, berupa edukasi Pilkada Serentak 2020 yang bisa menjadi panduan atau pembelajaran bagi masyarakat.

Kemudian, langkah menciptakan permainan itu sebenarnya tidak lepas dari memaksimalkan media daring, terutama melalui telepon pintar (smartphone) untuk mengedukasi masyarakat.

Selain itu, ia menyebutkan dari data yang diperoleh bahwa setiap orang dengan rentang usia 16-64 tahun menggunakan waktunya selama 1 jam, 23 menit dalam sehari untuk bermain "game".

"Makanya, kami berusaha masuk dari sisi itu," ucapnya.

Bahkan, data juga menyebutkan bahwa 60 persen masyarakat dengan rentang usia 16-64 tahun sudah menggunakan internet dengan waktu selama 7 jam, 59 menit dalam sehari.

Berarti, ia menyebutkan bahwa sepertiga hidup manusia digunakan untuk berinteraksi dengan internet, dan sebagian besarnya menggunakan "smartphone".

"Memang di daerah pedesaan minim, kami menyadari. Namun, kita identifikasi aliran informasinya. Mereka tetap punya ponsel, punya medsos (media sosial), WA, dan sejenisnya," ungkapnya.

Jika diartikan mengakses internet dengan membuka website secara langsung memang tidak tinggi, lanjut dia, tetapi mereka mengaksesnya melalui medsos, seperti WA.

"Makanya, kami mendorong bagaimana bakal pasangan calon bisa mengoptimalkan media daring dan memahaminya secara utuh. Dapat pula melakukan kreasi sosial politik digital," pungkas Viryan.