Edhy Prabowo Janji Beri Lapangan Pekerjaan ABK WNI dari kapal China
Edhy menyapa mereka dan mengucap duka atas meninggalnya 3 orang ABK WNI rekan mereka saat bekeraja di kapal Long Xing.

MONITORDAY.COM - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo memastikan akan mencarikan pekerjaan bagi 14 Anak Buah Kapal (ABK) warga negara Indonesia yang bekerja kapal China Long Xing 629. Mereka telah dipulangkan ke tanah air karena adanya dugaan eksploitasi.
Hal tersebut dikatakan Menteri Edhy saat melakukan pertemuan daring bersama 14 ABK. Edhy pun menyapa mereka dan mengucap duka atas meninggalnya 3 orang ABK WNI rekan mereka saat bekeraja di kapal Long Xing.
"Saya turut berduka cita atas berpulangnya sahabat kalian. Saya menyapa kalian intinya satu, saya berusaha menciptakan lapangan pekerjaan. Insya Allah lapangan pekerjaan sangat terbuka di sektor perikanan," ujarnya, dikutip Sabtu (9/7).
Edhy menyebutkan peluang kerja di sektor perikanan Tanah Air sebenarnya sangat terbuka. Untuk saat ini, Ke-14 ABK Long Xing 629 akan terlebih dahulu menjalani karantina selama 14 hari sesuai protokol kesehatan Covid-19.
"Sekarang waktunya isitrahat dulu. Kita fokus ikuti prosedur. Apa-apa yang menjadi kendala selama di sini, tolong sampaikan ke kami," paparnya.
Sebelumnya, dugaan eksploitasi terhadap WNI ABK Long Xing 629 diungkap pertama kali oleh media massa Korea Selatan. Sebuah stasiun TV swasta Korea, MBC mengabarkan bahwa ABK WNI yang bekerja di kapal China ini bekerja selama 18 jam sehari.
Mereka harus berdiri selama 30 jam, di mana setiap 6 jam mereka istirahat. Mereka juga tidak difasilitasi air minum bersih, melainkan hanya minum air laut yang difilter lantaran air mineral hanya diminum oleh awak kapal China.
Setelah bekerja dalam kondisi ‘perbudakan’ itu, para ABK WNI yang telah bekerja selama 13 bulan hanya menerima gaji senilai US$120 atau setara Rp1,8 juta. Tiga di antara ABK Indonesia di kapal tersebut pun meninggal. Jenazah ketiganya dilarung ke laut.