DPR: Satgas Pangan Jangan Seperti Macan Ompong
Satgas pangan ini bisa mencontoh satgas pungli. Dalam waktu singkat sudah mampu membongkar kasus praktik pungutan liar di berbagai instansi.

MONDAYREVIEW.COM – Setiap hari besar, khususnya hari besar umat Islam harga kebutuhan pokok selalu melambung tinggi. Kejadian ini terjadi dari tahun-tahun. Sehingga masyarakat selalu dihantui oleh kenaikan harga pokok.
Namun, selama ini pemerintah seolah-seolah tidak melakukan langkah jitu untuk menyelesaikan permaslahan ini secara tuntas. Pemerintah hanya melakukan operasi pasar untuk mengantisipasi, tanpa melakukan tindakan hukum yang tegas kepada pihak yang “bermain”.
Di masa Pemerintahan Jokowi saat ini, melalui Kementerian Perdagangan, harga bahan pokok mulai diatur secara ketat. Setidaknya ada beberapa upaya yang dilakukan, seperti membentuk satgas pangan dan menentukan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) kepada tiga bahan pokok.
Satgas pangan ini dibentuk lintas kementerian dan lembaga negara yakni Kementerian Perdagangan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertanian, Kepolisian Republik Indonesia, Bulog, dan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU).
Anggota Komisi VI DPR RI, Slamet Junaidi menyambut positif dengan terbentuknya satgas pangan di era pemerintahan Jokowi-JK. Baginya keberadaan satgas menjadi hal baru yang dilakukan oleh pemerintah. Ini yang membedakannya dengan pemerintahan sebelumnya.
“Tentu, kita perlu mengapresiasi kehadiran satgas ini," ujar Slamet dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi, Kamis (18/5).
Politikus Partai NasDem ini menilai kehadiran satgas pangan relevan dengan meningkatnya daya beli masyarakat di masa Ramadan dan Idul Fitri. Keberadaannya bisa mengantisipasi pihak-pihak yang sering memanfaatkan situasi tersebut.
Selain itu, dia pun berharap kehadiran satgas pangan tidak hanya bergerak di momen-momen tertentu, tetapi bisa berkelanjutan. Jika langkah tersebut konsisten dilakukan maka satgas dapat melakukan tindakan hukum agar ada efek jera.
“Saya meminta satgas pangan tidak seperti macan ompong nantinya, nampak sangar tapi tidak bertaji,” katanya.
Anggota legislator dari daerah pemilihan Jatim XI ini berharap agar satgas pangan ini bisa mencontoh langakah yang telah dilakukan oleh satgas pungli yang lebih dahulu terbentuk. Dalam waktu singkat sudah mampu membongkar kasus praktik pungutan liar di berbagai instansi.
Maka itu pria yang karib disapa Haji Idi berkeyakinan jika satgas pangan bisa memberikan shock therapy bagi pihak yang nakal, ke depan harga bahan pokok akan jauh lebih aman karena terpantau dan terawasi.
"Dengan begini, kita harapkan Indonesia tidak selalu menjadikan impor sebagai jalan keluar tatkala ada masalah kekurangan bahan pokok masyarakat," demikian Slamet.