DPR: Perkelahian Oknum Guru di Medan Rusak Citra Lembaga Pendidikan
Oknum guru yang berkelahi serta pihak sekolah harus segera minta maaf kepada publik dan juga berkomitmen untuk tidak mengulangi perbuatannya.

MONITORDAY.COM - Kapoksi Komisi X DPR RI Illiza Sa’aduddin Djamal memberi tanggapan terkait tragedi perkelahian dua oknum guru di dalam kelas SMAN 8 Medan, Sumatera Utara, yang belakangan videonya viral di media sosial. Ia menilai, hal tersebut dapat mencoreng nama lembaga pendidikan.
"Kekerasan dan perkelahian di sekolah telah merusak citra lembaga pendidikan. Bagaimana pun, siapa pun, harus menghormati lembaga pendidikan, karena di sana adalah tempat penggodokan generasi muda penerus bangsa," ujar Illiza, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/2).
Politisi PPP itu pun menyayangkan kejadian tersebut, apalagi pelaku merupakan tenaga pendidik yang seharusnya memberi contoh baik pada muridnya.
"Kami menyayangkan tragedi perkelahian dua guru SMAN 8 Medan, Sumatera Utara beberapa waktu lalu yang terjadi di dalam ruang kelas, terlebih perkelahian itu terjadi di dalam ruang kelas dan disaksikan para murid," ungkapnya.
Menurut Illiza, oknum guru yang berkelahi serta pihak sekolah harus segera minta maaf kepada publik dan juga berkomitmen untuk tidak mengulangi perbuatannya.
"Hal ini penting agar para pelajar dan generasi muda di Indonesia tidak mencontohnya. Dan harus diberikan sangsi yang keras terhadap guru yang terlibat kekerasan atau perkelahian agar tidak berulang di tempat lain," ungkapnya.
Lebih lanjut Ia meminta agar pihak sekolah juga memastikan tidak ada perundungan dan bullying di sekolah, karena menurutnya hal tersebut terbukti telah memantik terjadinya perkelahian di antar siswa.
"Sekolah harus memastikan bahwa semua siswa menjunjung tinggi rasa saling menghormati," tegasnya.
"Kekerasan di sekolah apapun bentuknya seharusnya tidak terjadi, karena ini adalah lembaga pendidikan yang mengedepankan moral dan ilmu pengetahuan," tandas Illiza.