DPR Minta Menkes Terbuka ke Publik Soal Alat Deteksi dan Jumlah Pasien Virus Corona
Menkes sebaiknya jujur ada berapa jumlah alatnya dan berapa jumlah pasien yang sudah dites dalam beberapa waktu ini.

MONITORDAY.COM - Anggota Komisi IX DPR RI, Dewi Aryani meminta Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto, terbuka dan jujur ke publik terkait alat pendeteksi virus dan jumlah pasien corona. Pasalnya, pemeriksaan virus corona (Covid-19) di Indonesia memiliki keterbatasan.
“Menkes sebaiknya jujur ada berapa jumlah alatnya dan berapa jumlah pasien yang sudah dites dalam beberapa waktu ini,” kata Dewi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (11/03/2020).
Menurut Dewi, Singapura hingga Korea mampu melakukan tes kepada ratusan ribu orang per hari. Namun, Indonesia dengan jumlah penduduk 200 juta lebih hanya mampu melakukan tes kepada 300 orang saja.
“Tidak masuk akal dengan luasan wilayah dan pintu masuk ke negara ini yang begitu banyak dan beragam. Something is just not right,” ucapnya.
Selain itu, Dewi menilai prosedur tes yang dilakukan Kementerian Kesehatan sangat lama yakni 3-5 hari. Menurutnya, semua tes swab pasien dikirim ke Kemenkes untuk diuji, dan hasilnya dikembalikan lagi ke rumah sakit rujukan.
“Itu pun masih di wilayah Pulau Jawa. Bagaimana jika rumah sakit rujukan berada di luar Pulau Jawa dengan lokasi yang jauh dari pusat kota dan bandara,” tambahnya.
Lebih lanjut, Dewi meminta Kemenkes segera melakukan tindakan cepat dengan menambah alat serta menambah jumlah orang yang dites.
“Bukan untuk membuat panik, tapi lakukan secara proporsional merata di semua provinsi. Jangan anggap sepele dan santai menyikapi hal ini,” pungkasnya.