Dituding di Belakang Kelompok Ekstremis, PAN, Demokrat dan PKS Kecam Politikus NasDem Ini

Victor menuding Gerindra, Demokrat, PKS dan PAN merupakan partai yang berada di belakang kelompok ekstremis dan gerakan khilafah

Dituding di Belakang Kelompok Ekstremis, PAN, Demokrat dan PKS Kecam Politikus NasDem Ini
Istimewa.

MONDAYREVIEW.COM – Video pidato Ketua Fraksi Nasdem di DPR RI, Victor Laiskodat yang dilakukan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (1/8) lalu menuai kecaman. Pasalnya apa yang dia sampaikan sangat menyinggung dan mengusik partai politik tertentu.

Politikus partai NasDem menuding bahwa Partai Gerindra, Demokrat, PKS dan PAN merupakan partai yang berada di belakang kelompok ekstremis dan gerakan khilafah yang inggin mengganti NKRI. Dan dalam pidatonya ia mengajak kepada masyarakat untuk melawan para pendukung kolompok ekstremis dan khilafah. Apabila mereka tetap ada, maka NKRI akan terancam.

Dituduh partainya berada di belakang kelompok ekstreamis dan gerakan khifah yang akan memecahbelah NKRI, PKS geram dan akan melaporkan politikus NasDem ini kepihak yang berwajib. Pasalnya apa yang dituduhkan merupakan fitnah yang sangat kejam.

"PKS akan protes dan melakukan langkah-langkah hukum atas fitnah dan tuduhan dusta yang disampaikan secara provokatif tersebut," tegas Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jazuli Juwaini kepada wartawan, Jumat (4/8).

Pelaporan ini akan dilayangkan secepatnya setelah berkoordinasi dengan Ketua Bidang Polhukam DPP PKS, Al Muzamil Yusuf.  Tak hanya ke kepolisian, Victor juga akan dilaporkan Fraksi PKS ke Mahkamah Kehormatan Dewan(MKD)  DPR.

"Karena itu bukan hanya fitnah tetapi menunjukan, menyebarkan sikap permusuhan yang dismpaikan oleh pemimpin parpol yang menggunakan nama demokrasi. Mentalitas seperti itu sesungguhnya sumber masalah di negri ini," kecamnya.

Hal Senada juga disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Roy Suryo. Roy menilai pernyataan Ketua Fraksi Partai NasDem Victor Bungtilu Laiskodat dapat dikatagorikan sebagai ujaran kebencian. Maka itu, ia menegaskan polisi bisa langsung Victor tanpa perlu menunggu adanya laporan terlebih dahulu.

"Karena ada hasutan untuk membunuh. Maka seharusnya tidak perlu harus menunggu laporan yang memang sudah selayaknya kalau dilaporkan. Tetapi aparat sudah bisa bertindak langsung," katanya kepada wartawan, Jumat (4/8).

Ia juga menilai ucapan anak buah Surya Paloh itu sangat berlebihan dan di luar batas kewajaran. "Itu namanya membangunkan macan tidur, di tengah bangsa yang damai ini tiba-tiba ada ujaran kebencian seperti itu, wajar kalau masyarakat bergerak," kecamnya.

Sementara itu Anggota Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Drajad Hari Wibowo menilai, pernyataan politisi Partai Nasdem, Victor Laiskodat, memperkuat kekhawatiran di kalangan umat Islam bahwa Perppu Ormas memang bernuansa Islamofobia. Kekhawatiran bahwa tujuan Perppu Ormas yang sebenarnya adalah untuk memberangus ormas Islam, khususnya HTI.

"Akibatnya, oknum politisi pendukung pemerintah yang penghayatan Pancasilanya hanya selevel Victor menganggap parpol penolak Perppu Ormas sebagai pendukung khilafah, dengan konotasi negatif," ujar dia dalam keterangan pers, Jumat (4/8).

Dradjad berharap, kasus Victor bukan pertanda rusaknya toleransi antarumat beragama di Indonesia. Dradjad mencontohkan, pada kasus Ahok yang terbukti menghina dan menista Agama Islam. "Menghina agama lain secara publik kok jadi dianggap wajar oleh oknum politisi tertentu," ucap dia.

Dradjad mengatakan, ketua umum Partai Nasdem harus memberikan sanksi yang keras pada Victor Laiskodat. Sebab, menurut dia, pernyataan Victor bisa membuat Nasdem dicap sebagai parpol anti-Islam.