Ditengah Upaya Peneliti Indonesia Cari Vaksin, Bio Farma Justru Borong Vaksin Covid-19 dari Tiongkok

Penunjukkan Sinovac, Perusahaan Vaksin dari Republik Rakyat Tiongkok sebagai mitra pengembangan vaksin menuai pro dan kontra. Sempat dipertanyakan kenapa harus dari Tiongkok.

Ditengah Upaya Peneliti Indonesia Cari Vaksin, Bio Farma Justru Borong Vaksin Covid-19 dari Tiongkok
Ilustrasi/net

MONITORDAY.COM - Penunjukkan Sinovac Perusahaan Vaksin dari Republik Rakyat Tiongkok sebagai mitra pengembangan vaksin menuai pro dan kontra. Sempat dipertanyakan kenapa harus dari Tiongkok. 

Head of Corporate Communication PT Bio Farma, Iwan Setiawan menjelaskan salah satu alasan penunjukkan Sinovac sebagai mitra pengembangan vaksin adalah karena Sinovac memiliki beberapa kesamaan dengan Bio Farma. Terutama dari riset vaksinnya.

Kerja sama pengembangan vaksin virus Corona (COVID-19) dari China sempat menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Sebagaimana diketahui, vaksin asal China ini merupakan buatan Sinovac Biotech Co. yang merupakan perusahaan biofarmasi yang fokus pada penelitian, pengembangan, pembuatan, dan komersialisasi vaksin. Perusahaan tersebut memang berbasis di Beijing, China.

Rencananya, bila proses uji klinis tahap III menunjukkan hasil yang positif, Bio Farma akan memproduksi sebanyak 250 juta dosis vaksin Corona setiap tahunnya. Namun, untuk tahap pertama, Bio Farma hanya akan memproduksi 100 juta dosis vaksin.

Bila semua berjalan mulus sesuai rencana, maka diperkirakan Bio Farma bisa mulai memproduksi vaksin Corona pada Januari 2021 mendatang.

Berikut 3 alasan Bio Farma memilih Sinovac.

1. Riset yang Sama

Iwan mengatakan, Keduanya sama-sama telah melakukan riset terhadap jenis vaksin yang sama yakni vaksin inactivated vaccine SARS Cov-2.
"Jadi ada beberapa yang ada kesamaan. Kan ada kemudian ada vaksin inactivated vaccine SARS Cov-2, kemudian ada recombinant, nah ini yang dibuat di mereka itu adalah yang inactivated, kita yang kita buat di Bio Farma juga sama," ungkap Iwam dalam acara Market Review IDX Channel, Kamis (23/7/2020).

2. Teknologi Sama

Selain itu, keduanya juga menggunakan teknologi yang serupa sehingga mempermudah proses produksi.
"Ada kesamaan teknologi, sehingga kita tidak perlu lagi ada pengembangan dari sisi teknologi karena kita sudah menguasainya di Bio Farma dan nanti kita tinggal membuat secara massal saja," sambungnya.

3. Sudah Diakui WHO

Lalu, produk-produk Sinovac juga secara lembaga sudah diakui oleh Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO). Sehingga, secara kualitas sudah tidak perlu diragukan lagi.
"Kemudian berikutnya dari sisi quality kita kan Bio Farma sudah terakreditasi oleh WHO produk kita, nah untuk Sinovac juga sama, produknya yang lain sudah terakreditasi oleh WHO," tambahnya.