Di Tengah Pandemi Covid-19, Ikatan Guru Indonesia Nilai Hardiknas 2020 Menjadi Kebangkitan Guru-guru Milenial

Banyak dari kita berpikir bahwa pandemi ini telah membuat keterpurukan di berbagai pihak Namun kami dari Ikatan Guru Indonesia justru memandang bahwa adanya pandemi ini telah menjadikan bangkitnya guru-guru milenial Indonesia.

Di Tengah Pandemi Covid-19, Ikatan Guru Indonesia Nilai Hardiknas 2020 Menjadi Kebangkitan Guru-guru Milenial
Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI), Muhammad Ramli Ibrahim/ Net

MONITORDAY. COM - Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI), Muhammad Ramli Ibrahim menyatakan Momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2020 menjadi kebangkitan guru-guru milenial IndonesiaHardiknas) 2020 menjadi kebangkitan guru-guru milenial Indonesia di tengah wabah Covid-19.

"Banyak dari kita berpikir bahwa pandemi ini telah membuat keterpurukan di berbagai pihak Namun kami dari Ikatan Guru Indonesia justru memandang bahwa adanya pandemi ini telah menjadikan bangkitnya guru-guru milenial Indonesia," kata Ramli dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (02/05/2020).

Lebih lanjut, Ramli menilai Hardiknas 2020 tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya lantaran di tengah dilanda pandemi virus Corona (Covid-19). Walapun dilanda pandemi Covid-19, guru-guru di Indonesia justru bangkit dalam suasana keterpurukan akibat.

"Dalam kondisi keterpurukan di banyak Sisi termasuk dalam dunia pendidikan, kawan-kawan Ikatan Guru Indonesia bangkit dalam waktu yang tidak begitu lama," jelasnya.

Menurut Ramli, pihakny telah mulai mengumpulkan guru-guru yang masih resisten dengan perubahan di awal pandemi Covid-19. Situasi pandemi Covid-19 membuat mereka belajar agar mereka mampu menjalankan pembelajaran jarak jauh.

"Selain melatih guru-guru, mereka juga menjalankan pembelajaran langsung dengan siswa melalui dunia maya. Tentu saja mereka sangat mahir karena selama ini mereka sudah melakukannya meskipun tanpa wabah pandemi," ujarnya.

Adapun, banyak guru- guru millenial yang bergabung dengan IGI. Bahkan, sangat cepat bangkit dalam keterpurukan karena wabah pandemi Covid-19.

"Guru Milenial ini jangan diartikan guru muda tapi guru yang digital minded, influencer, inovator, dan mengembangkan long life learner menembus ruang dan waktu," tambahnya.

Diketahui, IGI mengklaim telah melatih hampir 2 juta guru di Indonesia dengan lebih dari 1000 pelatih dan lebih dari 100 kanal pelatihan IGI.

Kemudian, Ramli mengatakan sejak berdiri tahun 2009, IGI bergerak dalam upaya menjadikan guru-guru menguasai teknologi.

"Kami memegang prinsip bahwa teknologi tidak akan pernah menggantikan guru tetapi guru-guru yang tidak paham teknologi suatu ketika akan digantikan oleh guru-guru yang paham dan menguasai teknologi," pungkasnya.