Dean Fanggohans, Sang Peraih Medali Emas Bidang IPA Tingkat Nasional & Internasional

Dean meraih medali emas di event International Chemistry Olympiad (IChO) yang diikuti 76 negara dan 300 peserta.

Dean Fanggohans, Sang Peraih Medali Emas Bidang IPA Tingkat Nasional & Internasional
Dean Fanggohans

MONDAYREVIEW.COM – Dean Fanggohans membawa harum nama Indonesia dengan meraih medali emas pada Olimpiade Kimia Tingkat Dunia atau International Chemistry Olympiad (IChO). IChO dihelat di Thailand pada 6-15 Juli 2017. Bagi Dean, raihan medali emas di IChO bukanlah kali pertama di tingkat internasional. Di ajang kompetisi tingkat internasional, sejak SD, Dean telah moncer dengan meraih medali perak International Mathematics and Science Olympiad (IMSO). Dilanjutkan di tahun 2014 ketika dirinya di jenjang SMP dengan merengkuh medali emas International Junior Science Olympiad (IJSO).

Bagi Dean yang memiliki hobi membaca ini, capaian prestasi internasional sesungguhnya dapat direngkuh oleh anak-anak Indonesia dengan kerja keras.

“Asal kita punya niat, berusaha. Nggak cuma aku yang bisa meraih prestasi internasional, tapi masih banyak,” ungkap Dean Fanggohans siswa SMAN 8 Kota Pekanbaru, Riau ini.

Dihubungi via telepon, tim Monday Review mendapat kesempatan untuk melakukan wawancara khusus dengan sosok yang pernah meraih medali emas Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Fisika, Biologi, dan Kimia ini.

Olimpiade Sains Nasional (OSN) belum lama ini berakhir di Pekanbaru, Riau. Bisa ceritakan pengalaman Dean selama mengikuti OSN?

Saya ikut OSN sejak SD. Pada tahun 2010 mendapatkan medali emas OSN bidang IPA untuk jenjang SD. Pada tahun 2013 mendapatkan medali emas OSN bidang Fisika untuk jenjang SMP. Tahun 2014 mendapatkan emas bidang Biologi. Pada tahun 2016 meraih medali emas OSN bidang Kimia untuk jenjang SMA.

Mengikuti OSN sejak dahulu tentu perlu strategi tertentu. Jalan-jalan di OSN juga beda, kesannya juga beda. Mengikuti OSN merupakan pintu masuk mengikuti kompetisi internasional. Mental bertanding dilatih di OSN. Suasana kompetisinya juga terasa di OSN.

Pada tahun 2013, Anda gagal ketika mengikuti seleksi International Junior Science Olympiad (IJSO), bisa ceritakan pengalaman tersebut?

Ketika itu training center IJSO masih diurus pihak ketiga. Tiap hari dikasih tes. Terus terang saya merasa tertekan ketika itu dikarenakan diharuskan meraih hasil semaksimal mungkin dan diharuskan mendapat medali.

Dean bisa meraih medali emas di OSN bidang Fisika, Biologi, dan Kimia. Bagaimana bisa Anda menguasai segala macam rumpun IPA tersebut?

Saya suka IPA. Kalau dipaksa untuk belajar, tentu nggak bisa sejauh ini. Saya suka IPA karena konsepnya menarik.

Dean sempat beristirahat tidak ikut kompetisi OSN, bisa jelaskan alasannya?

Ketika kelas 9 saya nggak ikut OSN. Habis IJSO saya capek secara mental. Masa karantina IJSO ketika itu berlangsung selama 3 bulan; di Bandung selama 2 bulan dan 1 bulan di Depok. Saya tidak ikut OSN ketika itu karena jenuh dan nggak pengen. Di samping itu saya merasa kurang siap. Ngapain saya mencobanya tapi kurang berhasil. Maka saya istirahat dari kompetisi sekitar 6 bulan.

Bisa ceritakan cita-cita Dean?

Saya masih kurang tahu secara pasti. Selesai kuliah, mau kerja dengan orang dulu, lalu ketika telah punya cukup modal, pengen punya usaha sendiri. Saya ingin jadi pengusaha, membuat pabrik kaitannya dengan Kimia. Bisa Farmasi, Kimia Dasar.

Saya terinspirasi orang tua. Orang tua punya pandangan daripada kerja sama orang, mending mempekerjakan orang.

Bisa ceritakan ketertarikan Anda terhadap pelajaran Kimia?

Jika di SMP ada OSN bidang Kimia, pasti saya milih Kimia. Saya hobi di Kimia. Kimia itu membahas hal-hal yang menarik. Hal sederhana bisa dijelaskan dengan Kimia. Contohnya kenapa air dan minyak nggak bisa bersatu. Banyak pertanyaan yang terjawab di Kimia. Reaksi-reaksi Kimia juga lebih menarik. Di samping itu hafalan Kimia nggak sebanyak di Biologi.

Bisa ceritakan mengenai tes praktikum dan tes teori di ajang International Chemistry Olympiad (IChO) yang baru saja Anda menangkan?

Tesnya berlangsung dua hari. Tes praktikum selama 5 jam dan tes teori selama 5 jam. Harinya berbeda antara tes praktikum dan tes teori. Pada tes praktikum terdapat 3 set praktikum. Menguji kemampuan dasar praktikum dasar. Lalu pada tes teori, terdapat 11 soal esai. Soalnya lebih gampang dari tahun sebelumnya. Biasanya soal teori IChO terdiri dari 7-8 soal yang agak susah. Pada tahun ini ada 11 soal dimana sub soalnya lumayan banyak. Kita harus pintar-pintar dalam manajemen waktu dan pengertian konsep.

Hobi Dean apa?

Main hp. Membaca, baik itu dari buku dan internet. Bacaannya bebas, bisa terkait teknologi, fiksi, dan sebagainya.

Menurut Dean makna kegagalan dan keberhasilan itu bagaimana?

Pada tahun 2013 saya mengalami kegagalan seleksi untuk ikut IJSO. Kesannya mendalam. Sebelumnya saya nggak tahu arti dari kerja keras. Setelah kegagalan itu, saya jadi tahu bahwa diperlukan kerja keras dan ketekunan untuk berhasil. Jangan takabur dan yakin kita pasti bisa.

Sedangkan keberhasilan, sesuatu yang patut disyukuri. Jangan cepat puas dengan keberhasilan yang diraih. Karena di atas langit, masih ada langit lagi.

Bisa Dean ceritakan pengalaman selama mengikuti kompetisi internasional?

Saya sudah ikut kompetisi internasional sejak SD yakni International Mathematics and Science Olympiad (IMSO) dan meraih medali perak. Lalu ketika SMP, saya ikut IJSO. Saya merasa kurang banyak bersosialisasi dengan peserta lain. Kalau IJSO kan badan-badannya saja yang besar-besar, tapi masih SMP pesertanya.

Lalu saya ikut IChO ketika telah berusia 17 tahun. Ketika ikut IChO di Thailand, persiapan kita sudah selesai. Jadi di sana kita ngobrol, cari teman. IChO diikuti 76 negara dan 300 peserta. Disana kita tidak cuma mencari medali, tapi kesempatan kita mengenal dunia lebih luas. Jangan canggung ketika mengikuti kompetisi internasional. karena kesempatan bisa jadi nggak datang dua kali.

Meraih medali perak di IMSO (SD), medali emas di IJSO (SMP), medali emas di IChO (SMA); bagaimana Dean melihat posisi Indonesia di kancah internasional?

Bangga sih. Bahwa Indonesia nggak seperti yang orang lain kira. Asal kita punya niat, berusaha. Nggak cuma aku yang bisa meraih prestasi internasional, tapi masih banyak. Kita yang bisa harus nunjukin bahwa Indonesia benar-benar mampu di bidang ini.

 

Nama Lengkap: Dean Fanggohans

Sekolah: SMAN 8 Kota Pekanbaru, Riau

Prestasi Nasional:

Meraih medali emas Olimpiade Sains (OSN) bidang IPA jenjang SD tahun 2010

Meraih medali emas Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Fisika jenjang SMP tahun 2013

Meraih medali emas Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Biologi jenjang SMP tahun 2014

Meraih medali emas Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Kimia jenjang SMA tahun 2016

Prestasi Internasional:

Meraih medali perak International Mathematics and Science Olympiad (IMSO)

Meraih medali emas International Junior Science Olympiad (IJSO) tahun 2014

Meraih medali emas International Chemistry Olympiad (IChO) tahun 2017