Dampak Gadget Terhadap Perkembangan Anak

Psikolog anak RS Awal Bros Batam, Maryana, M psi, Psi menyebutkan anak jangan sampai menjadi screen addict. Screen addict yang dimaksud lebih kepada kecanduan menatap layar, baik ponsel, tablet ataupun televisi

Dampak Gadget Terhadap Perkembangan Anak
Sumber gambar: antaranews.com

MONDAYREVIEW.COM – Gadget atau yang dalam bahasa Indonesia disebut gawai merupakan sebuah benda yang sudah tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita. Gadget berupa ponsel pintar senantiasa kita gunakan dari bangun tidur sampai tidur lagi. Hal ini berlaku juga untuk anak-anak kita yang bisa disebut sebagai native digital. Native digital merupakan sebutan bagi generasi yang sudah mengenal dan mengoperasikan gadget sejak usia dini. Adapun generasi milenial, Gen X dan boomer mengenal gadget saat mereka dewasa. Pada masa kecilnya belum ada ponsel pintar.

Namun hal ini menjadi permasalahan tersendiri mengingat adanya kekhawatiran dampak buruk gadget terhadap tumbuh kembang anak. Psikolog anak RS Awal Bros Batam, Maryana, M psi, Psi menyebutkan anak jangan sampai menjadi screen addict. Screen addict yang dimaksud lebih kepada kecanduan menatap layar, baik ponsel, tablet ataupun televisi. Dia menjelaskan, layar apapun bentuk yang tidak statis. Paparan tontonan dan permainan ini juga memicu anak jadi kurang memiliki rasa empati dan simpati terhadap lingkungan sosialnya. Berikut beberapa contoh kesehatan mental anak yang dapat terganggu :

  • Bahaya gadget bagi anak dapat menimbulkan masalah kesehatan mental dan perubahan perilaku, hingga depresi.
  • Anak menjadi agresif dan mudah tersinggung jika orangtua tidak memberi mereka akses menggunakan ponsel atau tablet. Iritabilitas juga akan mempengaruhi keterampilan lainnya, khususnya dalam hal menahan diri, berpikir, dan mengendalikan emosi. Padahal, keterampilan ini membentuk dasar untuk kesuksesan di masa depan.
  • Anak-anak dapat mengembangkan berbagai masalah mental, seperti kecemasan, kesepian, rasa bersalah, isolasi diri, depresi, dan perubahan suasana hati. Paparan terhadap gadget juga dapat meningkatkan risiko ADHD dan autisme pada anak-anak.

Dampak tersebut sebenarnya bisa diatasi dengan berbagai cara, seperti membuat jadwal bersama anak, misalnya jadwal menonton atau bermain bersama. Orangtua merupakan role model anak dirumah. Mereka akan mencotoh orangtuanya. Karena itu, orangtua harus mengurangi penggunaan gadget ketika sedang didalam rumah.

Tidak perlu khawatirkan anak akan terpapar asiknya main gadget dari lingkungan sekitar. Tidak perlu takut tuntutan jaman, menghambat perkembangan diri anak. Anak sejatinya akan belajar pada waktunya. Orang tua utamanya membentuk hubungan dan mental anak. Ketika anak sudah bisa di kontrol di rumah, mereka akan bisa lebih siap menghadapi perkembangan jaman. Peran orang tua dirumah yang menjadi penentunya. Tidak perlu takut pengaruh candu gadget dari luar.

Berdasarkan dampak buruk yang dikhawatirkan akan terjadi pada anak yang kecanduan gadget, masyarakat mesti sadar untuk membuat regulasi bagi anak-anak mereka. Jangan sampai generasi muda kita gagal berkembang hanya karena kecanduan gadget. Anak-anak juga mesti diajak untuk melakukan permainan dengan teman sebayanya. Hal ini agar motoric anak lebih terlatih dan tidak kecanduan gadget.