Cegah Corona Sekaligus Berdayakan UMKM Ala Pemprov Jabar
Ibarat sekali mendayung dua pulau terlampaui, selain menyelamatkan UMKM, yang dilakukan Pemprov Jabar juga bisa menurunkan tingkat penyebaran Covid-19.

MONDAYREVIEW.COM – Ingatkah saat Covid-19 mulai menjadi pandemi dan memasuki negeri kita? Saat itu masker menjadi barang yang paling dicari masyarakat. Perilaku oknum penimbun masker membuat harganya meroket dibanding harga normal. Untuk memperoleh masker kita perlu merogoh kocek ratusan ribu rupiah. Hal ini menjadi peluang usaha bagi pelaku UMKM untuk menyediakan keperluan masker masyarakat, terutama masker kain.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat melihat peluang ini dan turut berpartisipasi dalam pelaksanaannya. UMKM yang berada di Jawa Barat didorong untuk memproduksi 10 juta masker. Pemprov Jabar berencana akan menyerap masker produksi UMKM dengan cara membelinya. Setelah membeli dari UMKM, Pemprov Jawa Barat akan mendistribusikannya kepada masyarakat yang membutuhkan. Upaya yang dilakukan oleh Pemprov Jabar diharapkan dapat mengatasi dampak Covid-19 terhadap UMKM.
Menurut Kadis Koperasi dan Usaha Kecil Pemprov Jawa Barat Kusmana Hartadji, dana yang digunakan untuk menyerap masker produk UMKM tersebut berasal dari APBD Jabar pos dana tidak langsung. Pihaknya telah menginventarisir 800 sampai 1.000 UMKM yang memproduksi masker tersebut. Tahap pertama Pemprov Jabar menargetkan 2 juta masker yang akan diserap untuk disalurkan kepada pemerintahan, pasar, pesantren dan lembaga lainnya yang membutuhkan masker.
Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengungkapkan sejak awal Juni, 70 persen usaha ekonomi sudah mulai diperbolehkan agar sektor UMKM kembali bergerak. Berdasarkan data yang dihimpun, sekitar 37.000 pelaku UMKM di Jabar terdampak pandemi Covid-19. Merujuk data dari lembaga penelitian Universitas Padjadjaran, 47 persen UMKM berhenti beroperasi selama pandemi Covid-19. Ada pun yang masih bertahan rata-rata mengalami penurunan pendapatan hingga 30 persen.
Sementara 50 persen pelaku UMKM terpaksa melakukan PHK terhadap karyawannya, dengan mengurangi pekerja hingga 30 persen. Sebanyak 81 persen UMKM dalam waktu empat bulan ke depan akan mengalami kesulitan keuangan jika tidak segera mendapatkan bantuan modal kerja. Emil berharap dengan bantuan UMKM maka pertumbuhan ekonomi Jabar hingga akhir tahun 2020 masih tetap positif tidak terpuruk di bawah nol persen.
Apa yang dilakukan oleh Pemprov Jawa Barat sejalan dengan wacana yang diusung oleh CEO Monday Media Group Muchlas Rowi. Dalam diskusi Kopi Pahit yang bertajuk UMKM naik kelas, Muchlas Rowi yang juga komisaris independen PT. Jamkrindo menyerukan agar UMKM mengupgrade kapasitasnya. Selain upaya peningkatan kapasitas, diperlukan juga dukungan konkrit dari pemerintah.
Apa yang dilakukan oleh Pemprov Jabar merupakan contoh konkrit bagaimana upaya pemerintah menyelamatkan UMKM. Ibarat sekali mendayung dua pulau terlampaui, selain menyelamatkan UMKM, yang dilakukan Pemprov Jabar juga bisa menurunkan tingkat penyebaran Covid-19. Hal ini perlu jadi contoh dan inspirasi bagi pemerintah-pemerintah daerah lainnya.
Seperti diketahui Jawa Barat merupakan Provinsi dengan kinerja yang cukup baik dalam penanganan Covid-19. Hasilnya bisa dilihat melalui grafik positif Covid-19 yang terus menurun. Pemprov Jawa Barat juga menunjukan kepada kita bahwa antara menyelamatkan ekonomi dengan menyelamatkan kesehatan tidak harus selalu bertentangan. Dua hal ini bisa dilakukan secara beriringan. Namun semua pihak jangan dulu merasa puas dan lengah, karena kita tidak tahu kapan Covid-19 benar-benar berakhir.