Bukan Berdamai, DPR Ajak Berperang Lawan Covid-19

Invasi dan agresi virus Covid-19 keseluruh dunia sangat berbahaya dan lebih jahat dari terorisme.

Bukan Berdamai, DPR Ajak Berperang Lawan Covid-19
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS Achmad Dimyati Natakusumah.

MONITORDAY.COM - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS Achmad Dimyati Natakusumah menyatakan bahwa virus Covid-19 merupakan the silent enemy yang sangat jahat dan sadis yang harus dibasmi dan dimusnahkan dari muka bumi ini khususnya di bumi pertiwi.

Dimyati mengatakan, invasi dan agresi virus Covid-19 keseluruh dunia sangat berbahaya dan lebih jahat dari terorisme. Menurutnya, masalah ini tidak bisa diselesaikan dengan berdamai dengannya, melainkan haru diperangi.

“Covid-19 sangat mengguncangkan dunia dan merubah kebiasaan dan menjadi budaya baru. Serangannya begitu cepat sekali yakni dengan menyumbat tenggorokan dan merusak paru paru manusia. Apabila sumber pernafasannya dirusak dan disumbat maka siapa yang terkena covid-19 akan sangat sulit untuk tertolong, kecuali keajaiban dari sang Maha Pencipta," ujar Dimyati dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/5).

"Oleh karenanya  kita tidak bisa berdamai dengan Corona, apalagi hidup berdampingan dengannya,” tegas Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI itu.

Dimyati mengungkapkan, virus Covid-19 tidak peduli dan tidak pandang bulu menyerang manusia disegala usia dan status sosial yang ada, baik tua, muda bahkan balita, tidak peduli kaya miskin baik pejabat maupun bukan pejabat.

“Maka mau tidak mau kita harus berperang dan menghancurkan Covid-19. Untuk memenangkan peperangan melawan Covid-19 ini diperlukan perencanaan yang matang, dan dibutuhkan kekompakan dan kebersamaan seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi bersama melawan Covid-19,” tutur dia.

Semua harus ada dalam satu komando utuh di bawah kepemimpinan panglima tertinggi di Republik Indonesia, sambungnya. Untuk menyukseskan perencanaan tersebut maka diperlukan anggaran yang cukup dan menyeluruh dengan prinsip efesien dan efektif.

Anggaran tersebut diantaranya untuk membiayai kebutuhan sosialisasi, sandang, pangan, vitamin, insentif bagi petugas, serta imunisasi dan juga untuk rapid test, swab, hingga untuk membiayai kebutuhan  karantina sampai dengan masalah  pemakaman.

“Tidak ada artinya kemajuan pertumbuhan ekonomi dan lain lain bila manusia di muka bumi ini musnah secara perlahan lahan, dan binasa semua karena terjangkit dan dikuasai Covid-19. Prioritas saat ini adalah bagaimana Covid-19 segera lenyap dan binasa dalam waktu yang cepat dan tepat. Semoga Indonesia bisa sukses dalam peperangan melawan Covid-19 ini,” tandas dia.