Blockchain dan Masa Depan Transaksi Digital (1)

Kabar akan diluncurkannya mata uang Libra dan dompet digital Calibra oleh Facebook tahun depan menjadi perbincangan hangat di seluruh penjuru dunia. Pertanyaan mendasar tentang keamanan uang kripto dan transaksi yang menggunakan mata uang dan dompet digital itu menggantung di benak publik. Khususnya mereka yang tidak ‘gagap teknologi’.

Blockchain dan Masa Depan Transaksi Digital (1)

 

MONDAYREVIEW.C0M -  Kabar akan diluncurkannya mata uang Libra dan dompet digital Calibra oleh Facebook tahun depan menjadi perbincangan hangat di seluruh penjuru dunia. Pertanyaan mendasar tentang keamanan uang kripto dan transaksi yang menggunakan mata uang dan dompet digital itu menggantung di benak publik. Khususnya mereka yang tidak ‘gagap teknologi’.

Blockchain selalu dikaitkan dengan gagasan seseorang atau sekelompok orang yang dikenal dengan nama samaran, Satoshi Nakamoto. Rahasia dibalik penemuan inilah yang menjadi kekuatan sekaligus misteri dibalik perkembangan teknologi berbasis internet ini. Teknologi yang mengguncang dunia karena mengubah cara orang bertranksaksi.  

Yang paling populer menyertai perkembangan teknologi Blockchain adalah munculnya crypto currencies atau uang kripto. Uang digital yang ‘tak ada bentuk fisiknya’. Kalau dulu ada uang logam lalu uang kertas sebagai alat transaksi atau pembayaran dalam jual-beli maka uang kripto menafikan itu semua.

Dalam kehidupan sehari-hari kita memang telah didorong untuk melakukan transaksi non-tunai. Namun keterlibatan pihak ketiga yakni Bank secara tidak langsung masih ada. Sejumlah uang tunai atau saldo rekening kita di bank bisa kita tukar dengan uang elektronik hingga kita bisa bertransaksi tanpa uang tunai.

Kita juga bisa memanfaatkan dompet elektronik. Dimana aset atau uang tunai atau saldo rekening kita bisa kita pindahkan ke akun dompet elektronik kita. Lalu dengan transaksi berbasis pemindaian QR Code, transaksi bisa kita lalu dengan gawai kita. Termasuk dengan teknologi NFC yang ada di sebagian gawai.

Nah, sebagian aset lancar kita masih kita simpan di akun atau rekening bank yang kita miliki. Uang kita disimpan dalam bentuk tabungan atau deposito dalam mata uang Rupiah maupun US Dollar. Bisa juga mata uang negara-negara lainnya. Tapi intinya masih sangat melibatkan lembaga keuangan dan masih dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar-mata uang. Kita juga masih dikenakan biaya administrasi untuk pengelolaan tabungan, pajak, dan biaya ATM.

Hingga muncullah teknologi yang merevolusi semua itu. Uang kita bisa kita tukarkan dengan mata uang kripto. Biaya penyimpanan dan transaksi boleh dikata sangat kecil atau hampir tidak ada. Kita bisa mempunyai mata uang yang berlaku di seluruh dunia dan transaksi yang tercatat di ‘bank terbesar’ yang dimiliki oleh semua orang untuk kebutuhan semua orang. Itulah Biaya penyimpanan dan transaksi boleh dikata sangat kecil atau hampir tidak ada. Kita bisa mempunyai mata uang yang berlaku di seluruh dunia dan transaksi yang tercatat di ‘bank terbesar’ yang dimiliki oleh semua orang untuk kebutuhan semua orang. Itulah Blockchain.   

Pengertian atau definisi Blockchain adalah daftar catatan yang berkembang, yang disebut blok, yang dihubungkan menggunakan kriptografi. Setiap blok berisi hash kriptografi dari blok sebelumnya cap waktu, dan data transaksi (umumnya direpresentasikan sebagai pohon Merkle).

Secara desain, blockchain tahan terhadap modifikasi data. Datanya tidak bisa dikotak katik oleh orang yang ingin menyalahgunakan atau mengacaukan transaksi. Ini adalah “buku besar yang terbuka dan terdistribusi yang dapat mencatat transaksi antara dua pihak secara efisien dan dengan cara yang dapat diverifikasi dan permanen

Dengan memungkinkan informasi digital untuk didistribusikan tetapi tidak disalin, teknologi blockchain menciptakan tulang punggung dari jenis baru internet. Awalnya dirancang untuk mata uang digital, Bitcoin, (Beli Bitcoin) komunitas teknologi sekarang telah menemukan kegunaan potensial lainnya untuk teknologi.