BIN: Waspadai Upaya Penyebaran Paham Radikal Terorisme Melalui Medsos

Badan Intelijen Negara (BIN) menyebut bahwa berdasarkan pengamatan, sejauh ini kelompok diduga teroris, Jaringan Anshorut Daulah (JAD) masih eksis menyebarkan paham radikal ke masyarakat.

BIN: Waspadai Upaya Penyebaran Paham Radikal Terorisme Melalui Medsos
Foto: Istimewa

MONITORDAY.COM – Badan Intelijen Negara (BIN) menyebut bahwa berdasarkan pengamatan, sejauh ini kelompok diduga teroris, Jaringan Anshorut Daulah (JAD) masih eksis menyebarkan paham radikal ke masyarakat.

Juru bicara BIN, Wawan H Purwanto menyebutkan bahwa penyebaran paham radikal oleh Kelompok JAD saat ini dilakukan melalui media sosial. Platform media sosial seperti facebook, youtube, dan sebagainya merupakan media yang mereka gunakan.

“Kenyataannya sekarang kelompok JAD ini masih eksis dalam penyebaran gerakan radikal via medsos," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Senin (17/5).

Wawan mengingatkan, bahwa upaya radikalisasi melalui medsos merupakan hal yang berbahaya dan perlu diwaspadai. Karena bagi kelompok radikal, Medsos merupakan media yang efektif untuk menyebarkan paham mereka.

Wawan mencontohkan, bahwa seperti dalam beberapa kasus banyak pihak yang terpapar melalui medsos. Selain itu, ada juga kasus bai’at keanggotaan meraka via online. Serta beberapa kasus lain di mana mereka dimudahkan oleh medsos.

“Mereka juga bisa melakukan tanya jawab jika mereka mengalami kesulitan dalam membuat bahan peledak. Sehingga rekrutmen sekarang ini tidak perlu tatap muka lagi," ungkap Wawan.

Karena itu, Wawan berharap agar platform media sosial harus ikut turun dalam mencegah upaya radikalisasi via medsos ini.  Medsos harus bisa memfilter sebelum konten radikal tersebut tersebar ke masyarakat.

Selain itu, Wawan juga menekankan perlunya upaya pemahaman masyarakat dan lembaga pendidikan tentang pentingnya lliterasi digital secara berkelanjutan terkait bahaya penyebaran paham-paham radikal melalui dunia maya atau media sosial.

“upaya itu harus dilakukan berkelanjutan supaya masyarakat mewaspadai  dan tak muda terpapar paham radikal melalui medsos,” pungkasnya.