Bersama Mendagri, Dewi Aryani Luncurkan Buku Nawa Cita

Dalam puncak acara HUT OTDA di Sidoarjo diluncurkan buku dengan Judul NAWA CITA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT INDONESIA: Integrasi Perencanaan Pembangunan Nasional dan Daerah.

Bersama Mendagri, Dewi Aryani Luncurkan Buku Nawa Cita
Dewi Aryani menyerahkan buku Nawa Cita kepada para tamu undangan

MONDAYREVIEW.COM – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Mendagri Tjahyo Kumolo beserta seluruh jajarannya, menghadiri acara perayaan hari Otonomi Daerah (Otda) ke-21 di Alun-alun Sidoarjo, Jawa Timur pada Selasa (25/4/2017).

Di puncak acara yang juga dihadiri para Gubernur, Bupati dan Walikota, Pejabat Tinggi Eselon 1 dan Anggota DPRD Provinsi dan Kab/Kota se-Jawa Timur ini juga diperkenalkan buku dengan Judul NAWA CITA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT INDONESIA: Integrasi Perencanaan Pembangunan Nasional dan Daerah.

Buku ini ditulis oleh Bapak Mendagri Tjahjo Kumolo bersama Tim Aryanex Consulting yang digawangi oleh Dewi Aryani, Sony Yuwono, Rudiarto Sumarwono, dan Kusuma Putranto, dengan didukung pula oleh Bapak Soni Sumarsono selaku Dirjen Otonomi Daerah beserta jajarannya.

Dalam sambutannya, Dewi Aryani menjelaskan bahwa buku “NAWA CITA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT INDONESIA” dihadirkan dalam rangka memberikan arahan dan panduan bagi penyelenggara pemerintahan daerah dalam upayanya untuk menyinergikan antara Nawa Cita dengan pembangunan daerah untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.

“Buku ini secara mendalam membahas seluk beluk perencanaan pembangunan, peran penting Kemendagri sebagai poros pemerintahan, metoda integrasi Nawa Cita dalam RPJMN 2015-2019 terhadap prioritas pembangunan daerah, integrasi perencanaan dan penganggaran daerah, arsitektur kinerja pembangunan, serta pengendalian dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah”, kata Anggota Fraksi PDIP DPR RI ini.

Lebih lanjut kata Dewi Aryani, buku ini juga menguraikan tentang pentingnya integrasi pembangunan mulai dari pinggiran dan desa dalam kerangka pencapaian sasaran pembangunan nasional serta pentingnya reformasi birokrasi sebagai salah satu bagian dari gerakan revolusi mental untuk menghadirkan birokrasi yang lebih melayani.

Sebagaimana kita ketahui bersama, pelaksanaan otonomi daerah selama 21 tahun terakhir telah melalui berbagai kendala, tantangan, dan hambatan yang terus dihadapi pemerintah. Oleh karena itu, benar kiranya jika keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah yang telah kita rasakan manfaatnya sejauh ini tidak bisa dipisahkan dari keberhasilan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah.

“Peningkatan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah menjadi kunci utama keberhasilan kepala daerah dalam meningkatkan kualitas dan kinerja birokrasi, dengan tetap memperhatikan sinergitas kebijakan antara Pemerintah Pusat dan daerah serta antardaerah itu sendiri”, ujar wanita peraih gelar doktor tercepat FISIP UI di tahun 2013 ini.

Kendala terbesar yang dihadapi pemerintah dalam melaksanakan otonomi daerah dalam rangka merealisasikan good government adalah bagaimana mewujudkan kesejahteraan yang merata hingga ke pelosok. Tujuan mulia untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat yang adil dan merata dapat diwujudkan manakala tercapai keselarasan dan sinergi antara prioritas pembangunan daerah dan Nawa Cita sebagai agenda prioritas pembangunan nasional. Namun, kendala di lapangan, sejauh ini keselarasan dan sinergi tersebut masih belum sepenuhnya terwujud.

Untuk itulah, buku NAWA CITA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT INDONESIA hadir di tengah-tengah kita. “Untuk mengetahui dan memahami lebih mendalam isi bukunya, kami akan merasa sangat berbahagia apabila para kepala daerah yang hadir pada kesempatan ini dapat menyempatkan waktu di sela-sela kesibukan sehari-hari memimpin daerah untuk membaca dan mendalami lebih luas isi buku tersebut,” pinta Dewi Aryani.

Kata Dewi Aryani, segala masukan dan kritikan sangat terbuka lebar untuk melengkapi kekurangan substansi maupun data dalam buku ini. Dewi Aryani berharap semoga buku ini bisa menjadi panduan sekaligus teman para kepala daerah dalam penyusunan rencana pembangunan daerah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat hingga ke seluruh pelosok negeri.