Berdampak Pada Kinerja Pemimpin, Bamsoet: Politik Uang Jangan Lagi Dipertahankan

Wakil Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan, harus adanya evaluasi usai penyelenggaraan pemilu. Karena masih banyaknya praktik politik uang pada pesta demokrasi 5 tahunan.

Berdampak Pada Kinerja Pemimpin, Bamsoet: Politik Uang Jangan Lagi Dipertahankan
Wakil Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) pada acara launching buku “Akal Sehat Bambang Soesatyo” di Posko Bamsoet Jalan HOS Cokroaminoto Nomor 57, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/8).

MONITORDAY.COM - Wakil Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan, harus adanya evaluasi usai penyelenggaraan pemilu. Karena masih banyaknya praktik politik uang pada pesta demokrasi 5 tahunan.

Menurut dia, jika praktik politik uang ini tetap dipertahankan setiap pemilu, maka bisa saja demokrasi Indonesia akan tergantung pada perhitungan angka-angka. Sehingga akibatnya dalam pemilihan pemimpin tidak lagi berdasarkan perjuangan aspirasi rakyat.

“Banyak kader saat dilepas di ajang pemilihan tidak terpilih, karena nggak punya isi tas. Bukan lagi soal integritas,” kata Bamsoet pada acara launching buku “Akal Sehat Bambang Soesatyo” di Posko Bamsoet Jalan HOS Cokroaminoto Nomor 57, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/8).

Ia menilai, bangsa ini memiliki filosofi yang luar biasa seperti tertuang pada sila ke-4 Pancasila. Namun, hal itu ternoda dengan dengan praktik kotor tersebut.

Kemudian, Bamsoet juga menuturkan, bahwa saat ini banyak calon legislatif maupun eksekutif yang tidak lagi menjual visi-misi saat berkampanye.Akibatnya masyarakat merasa senang ketika menjelang Pemilu.

“Karena ada pemilihan, berarti ada pemasukan,” ucap Ketua DPR RI itu.

Praktik politik uang, tegas Bamsoet, tidak boleh lagi dipertahankan. Karena akan berdampak pada kinerja para pemimpin bangsa.

Bahkan ada juga yang beranggapan jika ingin duduk di kursi eksekutif maka harus mengeluarkan dana besar. Ini menurut dia penyakit yang harus disembuhkan.

“Bahkan saya nggak yakin pemimpin-pemimpin itu bisa langsung bekerja untuk rakyat, karena untuk menuju ke sana biayanya sangat mahal,” pungkanya.