Belajar dari Sejarah
Apa artinya kemasan kata-kata yang indah namun dalam substansi maknanya kedodoran.

MONDAYREVIEW.COM - Mumpung masih di awal tahun 2017 ada baiknya jika kontemplasi dilakukan. Mengenai waktu dan permaknaannya. Dalam lanskap politik Indonesia dikenal secara istilah periode Orde Lama, Orde Baru, dan era reformasi. Babakan-babakan waktu tersebut tentu tak terlepas dari tafsir sosial politik pihak penguasa yang berpengaruh terhadap metode berpikir rakyat kebanyakan.
Pertanyaannya entah itu di era Orde Lama, Orde Baru, maupun era reformasi ternyata sejumlah tindak tanduk minor tetap terjadi. Sebut saja dengan korupsi. Sesuatu yang dengan satir pernah disebut Bung Hatta sebagai budaya bangsa Indonesia tersebut.
Maka sudah saatnya bagi kita untuk memaknai waktu secara substansial. Apa artinya kemasan kata-kata yang indah namun dalam substansi maknanya kedodoran. Maka apa pun babakan waktu yang ditabalkan para penguasa, yang lebih bermakna ialah sejauh mana perilaku negatif itu dapat dieliminir. Akankah kita sebagai manusia belajar dari sejarah, untuk tidak terperosok di kesalahan yang sama berulang-ulang. Ataukah kita hanya mengganti tanggal di kalender dengan repetisi perilaku negatif yang itu-itu lagi?