Belajar dari Kampung, IMM Bentuk Kader Pemberdaya dan Humanistik

Isu pengembangan gerakan Pemberdayaan sosial harus menjadi sebuah gerakan yang terus dilakukan, mengingat masalah sosial yang ada dimasyarakat semakin kompleks baik pada skala desa maupun perkotaan.

Belajar dari Kampung, IMM Bentuk Kader Pemberdaya dan Humanistik
Field Study DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fhoto/Ist)

MONITORDAY.COM - Bertempat di kampung Strenkali Surabaya, kampung yang sampai hari ini belum mendapatkan hak legal dari Pemerintah setempat. Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah melalui Bidang Sosial Pemberdayaan Masyarakat menutup serangkaian agenda Temu Pegiat Pemberdayaan Sosial dan Field Study yang diikuti oleh kader IMM dari berbagai wilayah di Indonesia yang dilakukan sejak tanggal 20-25 Desember 2019. 

Agenda penutupan ini langsung melibatkan warga tempat di adakannya Field Study. Acara yang di awali dengan Penampilan Angklung anak-anak binaan Urban Care Community yang di dampingi oleh Azrohal selaku sekretaris bidang Sosial Pemberdayaan DPP IMM dan Lutfi dari Urban Care Community. Acara dilanjutkan pembacaan ayat suci Al Qur'an oleh salah satu IMMawati peserta kegiatan ini. 

Acara kemudian dilanjutkan sambutan dan cerita dari bapak Warsito selaku perwakilan warga yang telah lama berjuang bersama warga lainnya untuk nasib kampung yang ditempati sejak lama itu.

Dia menuturkan bahwa kampung yang bersebelahan dengan tembok PDAM Kota Surabaya ini belum mendapat perhatian pemerintah bahkan akses air PDAM juga belum bisa masuk kampung ini karena persoalan legalitas kampung. Kampung ini adalah salah satu kampung yang bermasalah di Surabaya. 

Selama kegiatan peserta disebar ke kampung - kampung di Kota Surabaya yang bermasalah, selain daerah Jagir, mereka juga mendatangi Kampung Keputih Pompa yang mempunyai permasalahan sengketa tanah dengan sebuah perusahaan pengembang perumahan. Kemudian kampung Sulung yang bertempat di utara Kantor Gubernur Jawa Timur yang berlokasi di sepanjang jalur kereta api dengan permasalahan sosial dan pendidikan, dan kelompok yang lain bertempat di perkampungan Nelayan Kenjeran dengan berbagai persoalan mengenai lingkungan.

Ketua Cabang IMM Surabaya Firdaus Su'udi yang ikut mendampingi selama acara  ini berlangsung, menuturkan bahwa pelatihan ini sangat dibutuhkan kader IMM Se Indonesia dan berharap agar sepulang dari sini peserta dapat membuat acara terkait pelatihan pemberdayaan di tempat asal mereka, karena peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia. 

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP IMM Najih Prastiyo menyampaikan bahwa selama ini IMM sering berkutat pada kegiatan sosial aplikatif, seperti bakti sosial untuk mengimplementasikan nilai humanitas sebagai ideologi IMM, Najih membuat analogi bahwa kegiatan itu diibaratkan seperti koboy yang  tidak mempunyai strategi bahkan memikirkan dampak jangka panjang. 

"Sepulang dari acara ini diharapkan pola pikir kader IMM akan berubah dengan ada pelatihan ini agar nantinya IMM selalu dapat menjadi jawaban atas persoalan yang terjadi di masyarakat, kader IMM tidak hanya dapat berdialektika dan berwacana besar tapi juga mampu berkolaborasi dengan berbagai lapisan masyarakat," tuturnya.

Hal senada diungkapkan oleh Ketua Bidang SPM DPP IMM Muhammad Sahrul mengatakan bahwa Isu pengembangan gerakan Pemberdayaan sosial harus menjadi sebuah gerakan yang terus dilakukan, mengingat masalah sosial yang ada dimasyarakat semakin kompleks baik pada skala desa maupun perkotaan. 

"Mengentaskannya tidak cukup hanya mengandalkan peran aktif pemerintah saja melainkan dalam hal ini IMM sudah saatnya bisa ikut serta memberikan solusi  solusi dengan gerakan yang nyata sebagai bagian implementasi dari trilogi IMM yaitu Humanitas," ujar Sahrul.

Sahrul menambahkan melalui gerakan pemberdayaan sosial diharapkan mampu untuk meningkatkan kualitas kehidupan sosial masyarakat, oleh karena demikian kader dituntut untuk memiliki kapabilitas dan kemampuan yang diakui untuk melakukan pendampingan.

Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama DPP IMM, Alumni Loknas SPM Regional JATIM dan PC IMM Kota Surabaya yang dilaksanakan pada tanggal 20  25 Desember 2019 bertempat di Kota Surabaya dengan rangkaian beberapa kegiatan diantaranya adalah Field Study dan Sharing Komunitas bersama dengan Pegiat pemberdayaan sosial berbasis komunitas yang ada di Surabaya dengan harapan bahwa kader IMM mendapatkan wawasan pengetahuan secara langsung sehingga bisa menjadi modal dasar dalam memasifkan gerakan humanitas IMM di wilayah masing - masing.