Bangsa Rum, Sekutu Dan Pengkhianat Umat Islam Di Akhir Zaman

Bangsa Rum, Sekutu Dan Pengkhianat Umat Islam Di Akhir Zaman
Syaikh Imran Hossein

MONITORDAY.COM - Eskalasi konflik antara Rusia dan Ukraina membuat umat Islam membahas tentang eksistensi kaum Rum. Rum adalah sebutan bagi Kekaisaran Romawi. Menjadi salah satu nama Surat dalam Al Qur'an. 

14 Abad yang lalu, di kawasan timur tengah ada dua negara adidaya yang bersaing. Romawi di Barat dan Persia di timur. Umat Islam lebih berpihak kepada Romawi dibanding dengan Persia. Maka saat Romawi berhasil menang melawan Persia, umat Islam bersuka cita. 

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda: “Kalian akan berdamai dengan kaum Rum dalam keadaan aman, kemudian kalian dan mereka akan memerangi suatu musuh. Dan kalian akan mendapatkan kemenangan serta harta rampasan perang dengan selamat. ….” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

Menurut Syaikh Imran Hossein, ulama asal Trinidad dan Tobago yang banyak menulis tentang nubuat akhir zaman, hadits tersebut menerangkan bahwa umat Islam akan bersekutu dengan bangsa Rum. Bangsa Rum sendiri merupakan bangsa Romawi Timur yang menganut Kristen Ortodoks. 

Hari ini Romawi Timur sudah tidak ada. Namun agama Kristen Ortodoks masih ada. Basis agama tersebut ada di negeri Rusia. Oleh karena itu menurut Syaikh Imran Hossein, umat Islam pada akhir zaman akan bersekutu dengan Rusia. Kita bisa melihat pasukan Chechnya hari ini yang juga turun ke medan pertempuran untuk membela Rusia. 

Namun hadits di atas tak berhenti sampai di sana, melainkan ada kelanjutannya. 

.......Kemudian kamu berangkat sehingga sampai ke sebuah padang rumput yang luas dan berbukit-bukit. Maka seorang laki-laki dari kaum salib mengangkat tanda salib seraya berkata, ‘Salib telah menang’. Maka marahlah seorang laki-laki dari kaum Muslimin kepadanya, lalu ia mendorongnya dan jatuh (meninggal). Pada waktu itu orang-orang Rum berkhianat, dan mereka berkumpul untuk memerangi kamu di bawah 80 bendera, dimana tiap-tiap bendera terdapat 12 ribu tentara.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

Lanjutan hadits tersebut menunjukkan bahwa setelah bersekutu, kelak umat Islam akan berperang dengan bangsa Rum. Digambarkan bahwa bangsa Rum akan berperang di bawah 80 bendera dimana di tiap-tiap bendera terdapat 12 ribu tentara. 

Jika melihat hadits ini, maka persekutuan umat Islam dengan bangsa Rum tidaklah permanen. Bahkan pada akhirnya tetap bermusuhan juga. Oleh karena itu menyikapi konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina secara proporsional. Tidak perlu fanatik membela salah satunya.