Aroma Kian Terasa, Erick Thohir Ikuti Pesan Ketum PDIP

MONITORDAY.COM - Menteri BUMN, Erick Thohir memberikan apresiasi kepada PDIP yang telah mengundangnya di Dialog Kopi Tanah Air. Meskipun bukan penikmat kopi tapi peminum teh, Erick mengucapkan terimakasih telah diberi kesempatan berbicara di sekolah PDIP, Senin (17/1/2022).
Apalagi aroma kopi yang disajikan PDIP di dialog ini sama seperti semangat membangun ekosistem BUMN yang mampu menyatukan harmoni rasa.
Bagi Erick, upaya transformasi di BUMN tidak lepas dari arahan Ketum PDIP, Megawati Soekarno Putri yang kala itu berpesan kepada dirinya.
"Perusahaan Pelat Merah (BUMN) tidak boleh menjadi gurita yang kepalanya kecil dan kakinya banyak. Tapi, gurita yang sehat itu, kepalanya besar serta kakinya sedikit. Begitu pesan Bu Mega untuk menjadikan BUMN besar juga memajukan Indonesia," kata Erick.
Selanjutnya, Erick menilai pesan Ketum PDIP mesti diimplementasikan dengan mendorong semangat Transformasi BUMN.
Salah satu contonya, Erick membentuk ekosistem kopi di dalam negeri agar bisa bersaing dengan industri kopi asing. Ia membentuk project management office (PMO) untuk mengembangkan komoditas kopi nusantara.
Dia menjelaskan, pembentukan PMO ini dilakukan dengan kerja sama antara perusahaan pelat merah, swasta, dan asosiasi kopi di Indonesia.
"Sudah seyogyanya kita bangun ekosistem kita sendiri, bukan ekosistem Brasil atau Vietnam, tapi ekosistem Indonesia dalam persaingan di dunia global," kata Erick.
Erick pun menjelaskan bahwa perusahaan yang terlibat antara lain PT Perkebunan Nusantara (Persero), Perhutani, PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Lalu dari pihak swasta ada Common Grounds, Dua Coffee, Stella, dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR). Juga asosiasi kopi seperti Sustainable Coffee Platform of Indonesia dan Speciality Coffee Association of Indonesia.
PMO ini juga menggandeng lembaga research and development (R&D) dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia dan RnD BUMN.
Menurut Erick, saat ini kopi Indonesia memang masih menempati posisi keempat di dunia dari sisi produksi. Namun, konsumsi kopi di dalam negeri saat ini terus mengalami pertumbuhan, setidaknya dalam 10 tahun terakhir telah terjadi pertumbuhan konsumsi sebesar 45%, lebih tinggi ketimbang banyak negara lain di dunia yang rata-rata hanya tumbuh 26%.
Dengan terbentuknya ekosistem setelah PMO ini, Erick menargetkan kopi dalam negeri akan meningkat nilai tawarnya.
Selain itu, kualitas kopi yang dihasilkan juga akan lebih baik dibanding saat ini sehingga ke depan kopi di dalam negeri tidak hanya digunakan sebagai pencampur saja.