Hadir di Dialog Kopi Tanah Air, Erick Thohir Ungkap Pesan dari Ketum PDIP 

Hadir di Dialog Kopi Tanah Air, Erick Thohir Ungkap Pesan dari Ketum PDIP 
Menteri BUMN Erick Thohir (Dok: Istimewa)

MONITORDAY.COM - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa Ia masih teringat dengan pesan Ketum PDIP bahwa Perusahaan Pelat Merah (BUMN) tidak boleh menjadi gurita yang kepalanya kecil dan kakinya banyak. Tapi, gurita yang sehat itu, kepalanya besar serta kakinya sedikit. 

Hal ini dikatakan Erick di Dialog Kopi Tanah Air PDIP, Senin (17/1/2021) yang juga menghadirkan Teten Masduki (Menteri Koperasi dan UKM) dan Siti Nurbaya (Menteri LKH).

" Saya ingat betul saat itu. Usai dilantik jadi Menteri BUMN, Bu Mega kasih pesan bahwa BUMN harus jadi gurita yang kepalanya besar dan kakinya sedikit," ungkap Erick. 

Erick lantas mengejawantahkan pesan tersebut dengan melakukan transformasi di setiap perusahaan BUMN serta mendorong terjadinya ekosistem untuk saling membesarkan. Pasalnya, integrasi atau holding sejumlah BUMN memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.  

"Gurita yang sehat Itu yang kepalanya besar, kakinya sedikit..oleh karena itu BUMN bertransformasi mendorong menjadi ekosistem, tidak boleh sendiri-sendiri, harus bergandengan tangan satu dan yang lainnya,"

Erick juga menyebutkan soal peluncuran Holding Pangan BUMN, yang awalnya 8 Perusahaan, kini menjadi 5. Artinya, BUMN itu mesti lentur karena fungsi BUMN adalah penyeimbang pasar serta mengintervensi pasar ketika pasarnya tidak baik.

Khusus dengan Kopi, Erick telah membentuk project management office (PMO) kopi nusantara. 

Erick mengatakan kopi merupakan salah satu komoditas Indonesia yang potensial namun belum dimanfaatkan secara optimal.

Erick menyampaikan PMO kopi nusantara terdiri atas berbagai unsur, mulai dari BUMN seperti PTPN, Perhutani, Pupuk Indonesia, BRI, hingga RNI; swasta yang meliputi common grounds, dua coffe, Stella, Mayora; asosiasi seperti Sustainable Coffee Platform of Indonesia dan Speciality Coffee Association of Indonesia; serta lembaga research and development (R&D) dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia dan RnD BUMN.

Meskipun bukan peminum kopi tapi peminum teh. Erick berpandangan bahwa ekosistem sama seperti konsep filosofi meminum secangkir kopi. Dia menjelaskan bahwa semua bahan dipadu, diaduk hingga merata hingga mencapai hasil dan rasa yang nikmat ketika dicicipi.   

Konsep tersebut, menurutnya, mampu menyatukan semua potensi yang dimiliki dan mampu menciptakan harmoni rasa untuk dinikmati.