Anies Sebut Rapid Test Virus Corona Bukan Untuk Tes Massal di Kawasan Terbuka
Alat rapid-testing ini bukan digunakan secara random. Dan bukan pula untuk dilakukan pengetesan massal di kawasan terbuka.

MONITORDAY. COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan bahwa rapid test virus Corona (Covid-19) tidak dilakukan secara massal di tempat terbuka.
"Alat rapid-testing ini bukan digunakan secara random. Dan bukan pula untuk dilakukan pengetesan massal di kawasan terbuka," ciut Anies di akun Twitter resminya @aniesbaswedan, Senin (23/03/2020).
Lebih lanjut, Anies mengatakan dalam prosedurnya penggunaan rapid test Covid-19 telah disusun oleh Dinas Kesehatan. Diantaranya pemeriksaan cepat untuk kriteria orang-orang yang diprioritaskan.
Menurut Anies, pemeriksaan dilakukan bagi yang berisiko menularkan terlebih dahulu. Selain itu, ia mengajak masyarakat untuk mentaati prosedur yang telah di tetapkan.
"Pada fase ini kita perlu mengetes mereka yang berisiko menularkan terlebih dahulu. Mari kita semua menaati kriteria dan prosedur itu demi kebaikan kita semua di Jakarta," jelasnya.
Saat ini, Anies kembali mendapatkan bantuan alat rapid test sebanyak 100 ribu dari Yayasan Tzu Chi Indonesia. Sebelumnya, DKI Jakarta juga sudah mendapatkan 520 alat rapid test dari Kementerian Kesehatan.
Sementara itu, Kepala Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan rapid test dilakukan berdasarkan pelacakan aktivitas pasien positif Covid-19 yang lebih dulu dilakukan.
Kemudian, Widyastuti menyebutkan rapid test bukan bertujuan untuk mendiagnosa seseorang terjangkit Covid-19 atau tidak.
"Ini bukan sebagai penetapan diagnosa, tapi sebagai bagian surveillance ke lapangan," ujar Widyastuti.