Fahri: Pidato Prabowo Harus Jadi Pemersatu

Wakil ketua DPR RI memberikan tanggapan terkait pidato Prabowo yang menyatakan bahwa Indonesia akan bubar pada 2030. Fahri menyebut bahwa pernyataan ketua umum Partai Gerindra itu merupakan warning dari negara dengan melihat kondisi bangsa seperti sekarang ini.

Fahri: Pidato Prabowo Harus Jadi Pemersatu
Prabowo Subianto

MONITORDAY.COM - Wakil ketua DPR RI memberikan tanggapan terkait pidato Prabowo yang menyatakan bahwa Indonesia akan bubar pada 2030. Fahri menyebut bahwa pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra itu merupakan warning dari negara dengan melihat kondisi bangsa seperti sekarang ini.

"Situasi seperti (banyaknya problem bangsa) ini bisa menciptakan kerawanan-kerawanan, yang berpotensi mengancam," kata Fahri.

Menurut Fahri, warning dari Prabowo seharusnya bisa dijawab dengan mantap oleh pemerintah agar masyarakat mempercayai penguasa saat ini bisa mengatasi problem-problem yang ada.

Terkait bubarnya negara, Fahri mencontohkan bahwa dalam tahun tahun terakhir beberapa negara mengalami kegagalan, dan beberpa yang lain terancam akan bubar.

"Negara yang bernama Syiria itu sebentar lagi gak ada, negara yang bernama Syiria itu akan hilang, negara seperti Lebanon, Yaman, jadi banyak negara yang sudah hilang dari tahun-tahun yang lalu," terang Fahri.

Fahri menambahkan, dengan adanya peringatan dari warga negara seharusnya menjadi ajang untuk bersatu bersama-sama memperbaiki masalah-masalah yang sedang dihadapi.

"Makanya sarannya kepada pemerintah, bangun persatuan, jangan membuat kita saling meragukan, justru karena ada ancaman seperti ini menjadi dasar untuk bersatu, bukan kampanye ideologi di dalam, seolah-olah kita ini tidak bisa bersatu," tegas Fahri.

Untuk diiketahui, video pidato Prabowo tersebar melalui media sosial Facebook, yang diunggah oleh akun resmi Gerindra. Dalam rekaman video berdurasi 1 menit 18 detik, dengan lantang Prabowo menyebut bahwa ramalan itu adalah sebuah kajian.

"Saudara-saudara! Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini. Tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030"