Anggota Kompolnas: Pelibatan Jeger Yang Dimaksud Wakapolri Perlu Dipahami Lebih Lugas

Pernyataan Wakapolri, Komjen Pol Gatot Eddy Pranomo soal pemberdayaan jeger di pasar, perlu dipahami lebih comprehensive.

Anggota Kompolnas: Pelibatan Jeger Yang Dimaksud Wakapolri Perlu Dipahami Lebih Lugas
Anggota Kompolnas, Yusuf Warsyim / Istimewa

MONITORDAY.COM - Anggota Kompolnas, Yusuf Warsyim memandang pernyataan Wakapolri soal pemberdayaan jeger di pasar perlu dipahami lebih comprehensive.

Jeger sendiri berasal dari makna asal bahasanya dari Mad Jegger, vokalis, sebagai sosok yang berperngaruh, diidolakan bukan preman. 

Karenanya, keterlibatan jeger yang dimaksud Wakapolri adalah menggandeng tokoh masyarakat (tomas) yang mempunyai pengaruh dan menjadi panutan agar berpartisipasi mengingatkan pedagang dan pengunjung pasar taat patuh kepada Protokol Kesehatan Covid-19.

"Itu istilah anjay sekali. Apa yg dimaksud Wakapolri dapat dipahami bukan preman, tetapi tokoh masyarakat. Keberadaan tomas ini sangat strategis yang dipandang oleh komunitas memiliki pengaruh yg dapat menjadikan perintah menjadi lebih efektif," ujar Yusuf kepada monitorday.com, selasa (15/9/2020). 

Menurutnya, seringkali tanpa harus memberikan ancaman atau sanksi jika tokoh terpandang dikomunitasnya melakukan suatu tindakan, akan langsung dicontoh oleh anggota komunitas. 

Secara sosiologis, mengikuti pendapat para ahli, keberadaan tomas ini dapat terjadi karena ada relasi patron and client, relasi saling tergantung. Atau dalam pendekatan lain, karena rasa in group dan out group, kalau tidak mengikuti tokoh seperti bukan dari bagian group.

Jadi pernyataan Wakapolri dipahami sebagai ajakan agar semua elemen bisa mematuhi pada protokol kesehatan, kalau tidak patuh maka minta bantuan kepada tomas setempat atau tokoh komunitas.  

"Jika dipahami jeger yang dimksud Wakapolri, kalau di pasar ada jeger, di komunitas lain ada tokoh yang lain," jelasnya.

"Jadi bukan preman, tetapi siapa saja yang berpengaruh di lingkungkungannya agar anjuran ajakan mematuhi protokol Covid-19 menjadi lebih efektif. ayo kita patuhi protokol kesehatan, karena ancaman Covid-19 itu nyata," pungkas yusuf.