Anak Muda, Lapangan Kerja dan Peluang di BUMN
Anak muda adalah energi baru dan pemilik masa depan. Kita bicara anak muda yang baru lulus sarjana. Anak muda termasuk kalangan milenial punya beragam cita-cita. Ada yang ingin berbisnis, ada yang ingin bekerja pada orang lain alias menjadi pegawai. Tak sedikit dari mereka yang sudah sukses berbisnis sejak masih di bangku sekolah atau kuliah. Pendapatan bagus dan kreativitas berkembang. Pun pergaulan menjadi lebih luas karena bisnisnya bersentuhan dengan media sosial.

Anak Muda, Lapangan Kerja dan Peluang di BUMN
MONDAYREVIEW.COM - Anak muda adalah energi baru dan pemilik masa depan. Kita bicara anak muda yang baru lulus sarjana. Anak muda termasuk kalangan milenial punya beragam cita-cita. Ada yang ingin berbisnis, ada yang ingin bekerja pada orang lain alias menjadi pegawai. Tak sedikit dari mereka yang sudah sukses berbisnis sejak masih di bangku sekolah atau kuliah. Pendapatan bagus dan kreativitas berkembang. Pun pergaulan menjadi lebih luas karena bisnisnya bersentuhan dengan media sosial.
Salah satu peluang yang layak dilirik anak muda untuk berkarier adalah BUMN. Kesan profesional semakin terlihat pada entitas bisnis yang seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Pemerintah ini. Bahkan Menteri BUMN Erick Thohir telah mencanangkan seluruh BUMN untuk Go Global alias mampu bersaing dan bermain di pasar global.
Agar BUMN semakin kompetitif dibutuhkan anak-anak muda yang potensial dan berintegritas. Perubahan lingkungan bisnis yang menjadi serba digital membutuhkan SDM yang memang terdidik dan tumbuh dalam pergaulan dan pendidikan serupa. Hanya sebagian kecil generasi tua mungkin dapat menyesuaikan diri dan belajar lagi tentang berbagai bidang dan keahlian baru.
Persaingan makin ketat. Apalagi ada pandemi. Menurut data Badan Pusat Statistik kumlah angkatan kerja pada Agustus 2020 sebanyak 138,22 juta orang, naik 2,36 juta orang dibanding Agustus 2019. Sejalan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga naik sebesar 0,24 persen poin.
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Agustus 2020 sebesar 7,07 persen, meningkat 1,84 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2019.
Penduduk yang bekerja sebanyak 128,45 juta orang, turun sebanyak 0,31 juta orang dari Agustus 2019. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar adalah Sektor Pertanian (2,23 persen poin). Sementara sektor yang mengalami penurunan terbesar yaitu Sektor Industri Pengolahan (1,30 persen poin).
Sebanyak 77,68 juta orang (60,47 persen) bekerja pada kegiatan informal, naik 4,59 persen poin dibanding Agustus 2019.
Dalam setahun terakhir, persentase pekerja setengah penganggur dan persentase pekerja paruh waktu naik masing-masing sebesar 3,77 persen poin dan 3,42 persen poin.
Terdapat 29,12 juta orang (14,28 persen) penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19, terdiri dari pengangguran karena Covid-19 (2,56 juta orang), Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19 (0,76 juta orang), sementara tidak bekerja karena Covid-19 (1,77 juta orang), dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 (24,03 juta orang).
Selebihnya adalah soal karakter atau attitude. Dalam bahasa agama sering disebut akhlak. Mentalitas menjadi salah satu aspek yang penting untuk. Walau tak semua, masih ada syarat formal dari para pemberi kerja. Pilihan dan peluang sekolah kuliah semakin terbuka. Untuk kuliah formal memang relatif memerlukan biaya yang tidak sedikit. Disamping ijazah biasanya ada sertifikat pendamping ijazah yang secara spesifik menunjukkan salah satu kompetensi siap pakai yang dapat dimanfaatkan oleh pemberi kerja. Maka ijazah tetap penting.
Anak-anak muda saatnya melirik BUMN dalam debut kariernya. Di tingkat top manajemen BUMN telah bertengger setidaknya 4 eksekutif muda. Di antaranya Fajrin Rasyid, pendiri Bukalapak yang menjadi Direktur Digital Business PT Telkom Indonesia. Antonius Reiner Haryanto yang ditunjuk sebagai Direktur Transformasi Bisnis PT Pertamina Bina Medika yang berusia 42 tahun saat dilantik sebagai direktur.
Ada pula pemuda usia 37 tahun, yakni Soleh Ayubi, sebagai Chief Digital Healthcare Officer PT Bio Farma (Persero). Yang keempat adalah Hariadi yang berusia 40 tahun sebagai Direktur Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia (Persero). Hariadi sebelumnya adalah Director Quantium Solutions Logistics Indonesia.
Jika di tingkat direksi telah berkiprah para eksekutif muda maka di level lainnya tentu lebih banyak lagi anak muda yangterlibat dan mau terlibat di BUMN. Termasuk para fresh graduate yang akan memulai kariernya setelah menamatkan pendidikannya. Seleksi karyawan BUMN semakin hari semakin profesional dalam koridor meritokrasi.