Akankah Sukmawati Meminta Maaf?

MONITORDAY.COM- Puisi Sukmawati berbuntut panjang. Berbagai elemen umat islam memprotes puisi berjudul “Ibu Indonesia” yang dinilai telah menghina umat Islam. Bahkan, Selasa kemarin Sukmawati telah dilaporkan oleh seorang pengacara bernama Denny Andrian Kusdayat ke Polda Metro Jaya atas dugaan Penistaan Agama Islam sebagaimana diatur dalam Pasal 156 A KUHP dan atau Pasal 16 UU nomor 40 tahun 2008 tentang penghapusan diskriminasi Ras dan Etnis.
Tak mau ketinggalan, seorang politisi Partai Hanura bernama Amron Asyhari juga melaporkan hal yang sama. Amron berharap polisi bertindak tegas dan profesional dalam mengusut laporan ini."Ini jelas telah menghina dan melecehkan kami sebagai umat Islam. Saya minta agar polisi segera mengusut kasus ini," ujar Amron.
Rencananya, Forum Umat Islam juga akan melaporkan Sukmawati ke Polda Metro Jaya. Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta berjanji pihaknya segera membentuk tim khusus untuk mendalami kasus dugaan penistaan agama dalam puisi Sukmawati Soekarnoputri berjudul 'Ibu Indonesia'.
Dalam acara peringatan 29 tahun Anne Avantie Berkarya, Sukmawati membawakan puisi yang membandingkan sari konde lebih indah daripada berjilbab dalam syariat islam, begitu pula nyanyian ibu pertiwi dianggapnya lebih merdu daripada azan.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan umat Islam tidak perlu bereaksi secara berlebihan terkait isi puisi yang dibacakan Sukmawati Soekarnoputri ini. "Mungkin jiwa dan keimanan beliau sedang lemah. Sebagaimana mengatakan sendiri, pemahaman Islamnya lemah atau kurang. Karena itu umat Islam sudah seharusnya memaafkan beliau," kata Mu'ti.
Begitu pula, saat Sukmawati merasa azan tidak merdu, mungkin kebetulan ia mendengarkan azan yang tidak merdu. Karena itu, menurut Mu’ti, sebaliknya umat islam memaafkannya. “Lebih baik diselesaikan secara kekeluargaan, ” katanya. Jika Sukmawati ingin memperdalam dan mempelajari Islam, menurut Mu'ti, Muhammadiyah siap mendampinginya, dan mengenalkannya Islam lebih baik lagi.
Banyak tokoh yang berharap Sukmawati segera meminta maaf kepada Umat Islam. Sayangnya, Sukmawati sulit dihubungi dan belum memberikan respon apa pun atas kegaduhan puisinya.