Akademisi: Jakarta Perlu Miliki Strategi Mengantisipasi Kebakaran

Guru Besar Universitas Pelita Harapan, Manlian Ronald. A. Simanjuntak, menyebut perlunya Jakarta memiliki strategi untuk mengantisipasi kebakaran.

Akademisi: Jakarta Perlu Miliki Strategi Mengantisipasi Kebakaran
Ilustrasi foto

MONITORDAY.COM - Guru Besar Universitas Pelita Harapan, Manlian Ronald. A. Simanjuntak, menyebut perlunya Jakarta memiliki strategi untuk mengantisipasi kebakaran. Hal tersebut dinilai penting karena dampak yang ditimbulkan akibat musibah itu tidak main-main. 

"Jakarta sesungguhnya belum memiliki strategi yang komprehensif dan terintegrasi mengantisipasi api yang terjadi hampir setiap hari," ujar Manlian, dalam keterangan tertulis, yang diterima Rabu (3/7). 

"Kita mungkin belum sadar dan mengerti bahwa saat ini Jakarta belum memiliki RISPK (Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran) yang komprehensif," lanjut dia.

Ia mengungkapkan, data Kebakaran rata-rata di Provinsi DKI Jakarta yaitu 3-4 kali dalam 1 hari. Seperti pada Minggu (30/7) lalu, dampak kebakaran di kawasan Tanah Abang mengakibatkan 66 rumah hancur dan 2 jiwa terluka. 

"Itu semakin menguatkan lemahnya strategi Jakarta mengantisipasi kebakaran," ujar Manlian.

Karena hal itu, lanjut dia, saat ini Pemprov DKI Jakarta sedang dipacu dan dikawal untuk menyelesaikan Naskah Akademis RISPK sebagai strategi yang komprehensif dan terintegrasi mengantisipasi potensi kebakaran setiap hari. 

Ia menjelaskan, RISPK sesungguhnya berisikan Pedoman Pencegahan, Penanggulangan, dan Pengendalian Kebakaran di lingkungan Provinsi DKI Jakarta. 

"Melalui RISPK Jakarta, bobot risiko 5 kawasan Jakarta terhadap bahaya kebakaran dapat diputuskan dalam bentuk "risk scooring". RISPK Jakarta akan menjadi acuan Penataan Ruang Jakarta," ujar dia. 

lebih lanjut, Manlian mengatakan, RISPK Jakarta menjadi dasar perencanaan strategi penataan elemen lingkungan dalam rangka mengantisipasi bahaya kebakaran. "RISPK Jakarta akan menjadi model Provinsi lainnya," tandasnya.