Achmad Zaky : Pemuda Itu Jangan Hanya Bisa Ribut di Medsos, Tampil Berinovasi Sebagai Pengurai Persoalan Bangsa
CEO Bukapalak Achmad Zaky menegaskan butuh ratusan startup dan unicorn untuk menjadi pemain besar industri digital. Maka generasi muda perlu memberanikan diri merealisasikan ide dan gagasan mereka tanpa terpaku pada ketersedian modal.

MONITORDAY.COM - CEO Bukapalak Achmad Zaky menegaskan butuh ratusan startup dan unicorn untuk menjadi pemain besar industri digital. Maka generasi muda perlu memberanikan diri merealisasikan ide dan gagasan mereka tanpa terpaku pada ketersedian modal.
"Jangan banyak mikir dan banyak omong alias ribut di media sosal. Generasi muda harus langsung terjun jadi bagian dari pengurai masalah lewat ide dan gagasan yang diwujudkan misalnya dalam sebuah startup," terang Zaky, Jumat (26/10)
Zaky berpendapat Indonesia memiliki banyak masalah yang sama dengan negara lain tapi juga yang spesifik. Hal itu merupakan peluang usaha dengan memberikan solusi berbasis teknologi.
Itu semua menurut dia, bukan hanya dapat memberikan banyak manfaat bagi pelaku serta masyarakat luas tapi juga menjadi bagian dari kemajuan teknologi. Upaya itu juga tidak sebatas mendongkrak pertumbuhan ekonomi tapi dapat menjadi implementasi nasionalisme.
"Indonesia banyak masalah, tapi harusnya masalah ini akan jadi bahan bakar inovasi. Itu juga bagian dari nasionalisme pemuda era kekinian atau kids zaman now," jelasnya
Selain itu, Zaky menjelaskan generasi muda sepatutnya menegaskan kembali sumpah mereka untuk berkarya nyata untuk Indonesia. Pasalnya, era digital tak bisa dihindari dan memberikan kesempatan besar untuk memperkuat ekonomi.
"Digitalisasi tidak terelakkan. Mudah-mudahan kita enggak hanya menjadi pasar di era digital, tapi juga jadi player dan penentu masa depan digital dunia," pungkasnya.
Terjun di dunia start up, kata Zaky, hanya menuntut kemauan dan aksi langsung bukan modal finansial. Pasalnya, uang bukan yang menentukan kesuksesan berusaha.
Menurutnya itu sudah ia buktikan langsung dalam mendirikan toko digital yang menjadi salah satu pusat e-commerce terbesar di Indonesia saat ini, Bukalapak.
"Saya tidak memiliki modal kok saat membangun Bukalapak, hanya kemauan dan aksi nyata. Tapi tentunya ini tidak cukup untuk membuat Indonesia maju bebas dari kemiskinan sebab masih butuh startup-startup baru dan ratusan unicorn," tutupnya.