Terus Menguatnya Ekonomi AS

Perbaikan ekonomi AS memang bagai pisau bermata dua bagi Indonesia dan negara-negara Asia pada umumnya. Perbaikan ekonomi AS akan berakibat pada tingginya nilai tukar US Dollar terhadap mata uang lainnya termasuk Rupiah. Dan sebagian besar utang LN Indonesia dalam mata uang asing utamanya UD Dollar.  

Terus Menguatnya Ekonomi AS
grafik pengangguran AS (c) cnbc.com

MONITORDAY.COM - Perbaikan ekonomi AS memang bagai pisau bermata dua bagi Indonesia dan negara-negara Asia pada umumnya. Perbaikan ekonomi AS akan berakibat pada tingginya nilai tukar US Dollar terhadap mata uang lainnya termasuk Rupiah. Dan sebagian besar utang LN Indonesia dalam mata uang asing utamanya UD Dollar.  

Ekonomi AS tumbuh pada tingkat tahunan 3,5% pada kuartal ketiga tahun ini. Pertumbuhan ekonomi ini di atas ekspektasi atau prediksi beberapa kalangan sebelumnya.  Klaim atas keberhasilan program dan kebijaka ekonomi tentu saja segera dikapitalisasi oleh Pemerintahan Trump.  Kenaikan 3,5% menandai perlambatan dari laju 4,2% pada kuartal kedua, tetapi lebih baik dari perkiraan ekonom bahwa perekonomian hanya akan tumbuh  3,3% di kuartal kedua.

Departemen Perdagangan AS mengatakan belanja konsumen dan pemerintah yang kuat membantu mendorong ekonomi. Walaupun ada perlambatan ekspor di kuartal ketiga karena perusahaan-perusahaan mengantisipasi perang tarif. Mereka mengirimkan barang lebih awal ke pembeli sebelum pemberlakuan tarif.

Kenaikan upah AS tertinggi dalam  sembilan tahun. Upah yang tinggi ini ternyata memicu belanja yang lebih besar termasuk belanja rumah tangga. Apalagi ditambah dengan pemotongan pajak. Semakin banyak alokasi dana yang digunakan oleh individu dan keluarga di AS untuk konsumsi.  

Dilansir dari BBC.com dan CNBC.com pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi  ini terjadi karena beberapa hal antara lain :

Pertama, tingkat pengangguran turun hingga rekor terendah, yaitu pada angka 4,1 persen.  Klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara meningkat 5.000 menjadi 215.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 20 Oktober. 

Angka penganggruan  pada 202.000 selama pekan yang berakhir 15 September, yang merupakan level terendah sejak November 1969.  Pasar tenaga kerja  dinilai sangat bagus, tingkat pengangguran mendekati 49 tahun terendah 3,7 persen. Ada catatan 7,14 juta pekerjaan terbuka dalam perekonomian, menunjukkan kekurangan pekerja terampil.

Kedua, Kebijakan pemotongan pajak hingga 1,5 triliun dolar dan perluasan anggaran militer dinilai mampu menggenjot laju pertumbuhan ekonomi AS. Ketiga, dari sektor konsumsi diantaranya belanja bahan bakar juga meningkat.