152 Sekolah di Indonesia Rusak Berat dan Total, Mendikbud Rencanakan Perbaikan Tahun Depan
MONDAYREVIEW.COM, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, melaporkan kepada Presiden Joko Widodo perihal kondisi sekolah di Indonesia. Ada 152 ribu sekolah di Indonesia yang mengalami rusak berat dan total.
MONDAYREVIEW.COM, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, melaporkan kepada Presiden Joko Widodo perihal kondisi sekolah di Indonesia. Ada 152 ribu sekolah di Indonesia yang mengalami rusak berat dan total.
"Yang lebih penting yang kami laporkan, sesuai arahan Presiden, perbaikan rehabilitasi sekolah yang mengalami rusak total dan rusak berat, yang jumlahnya 152 ribu," kata Muhadjir saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, seperti dikutip dari detik.com, Kamis (20/10).
Menurut mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu pemerintah akan melakukan rehabilitasi terhadap sekolah yang mengalami kerusakan berat maupun total, katanya, perbaikan akan dimulai pada tahun 2017, tahun depan.
"Untuk tahun depan itu kita rencanakan akan direhabilitasi sekitar 50 ribu. Baik yang rusak berat maupun rusak fatal, rusak total," tuturnya.
Selain itu, Muhadjir juga menyampaikan untuk perbaikan sekolah yang mengalami rusak ringan, maka harus bersabar. Pasalnya Kemendikbud saat ini fokus untuk rehabilitasi sekolah yang rusak berat dan total, sehingga anggaran untuk perbaikan sekolah yang rusak ringan sementara ditunda dulu.
"Sekolah yang rusak sedang dan rusak ringan untuk sementara kita ikhlaskan karena itu anggaran yang selama ini mecer-mecer misalnya untuk perbaikan kelas, perbaikan perpustakaan, yang sifatnya itu tambal sulam, itu kita hapus, kita kurangi drastis," katanya.
"Sekarang kita fokus untuk membenahi yang rusak fatal dan rusak berat. Untuk kita naikkan langsung menjadi status SPM, Standar Pelayanan Minimum sekolah. Kemudian nanti secara bertahap kita berharap selama 3 tahun, kalau anggarannya tetap itu bisa kita selesaikan 150 ribu sekolah yang fatal dan berat itu baru kemudian kita mulai tangani yang lain," sambungnya.
Adapun total anggaran yang dibutuhkan, Mendikbud mengaku kurang begitu ingat berapa rinciannya. Ia katakan cukuplah untuk melakukan perbaikan sekolah tersebut.
"Saya enggak terlalu hafal. Saya hafal satuan berapa unit sekolahnya saja yang harus kita tangani. Saya tidak sampai berapa detil jumlah anggarannya. Yang jelas cukuplah," ungkapnya.
AHMAD JAMALUDIN