11 September, Hari Radio Republik Indonesia

MONDAYREVIEW.COM - Sejarah dan peristiwa penting tanggal 11 September berkaitan dengan Lembaga Penyiaran Republik Indonesia. Dilansir dari situs Sekretariat Kabinet Republik Indonesia mengenai hari-hari besar nasional yang ditetapkan oleh Presiden dan situs radio republik Inonesia bahwa tanggal 11 September diperingati sebagai Hari Radio Republik Indonesia.

Penetapan Hari Radio Republik Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Republik Indonesia. Pada pasal 2 PP tersebut tertulis bahwa RRI merupakan lembaga berbadan hukum yang didirikan oleh negara.

72 tahun silam, tepat 11 September 1945 dibentuk Radio Republik Indonesia. Berdasarkan pidato Direktur Utama RRI pada Upacara Bendera Hari Radio ke-72 disebutkan bahwa Dr. Abdulrahman Saleh, Adang Kadarusman dan Jusuf Ronodipoero telah menyepakati pembentukan RRI dengan semboyan “Sekali di udara tetap di udara”, serta satu piagam yang sarat makna yakni Tri Prasetya, tiga tekad yang melandasi seluruh jiwa angkasawan RRI.

Siaran radio yang pertama di Indonesia kala itu Hindia Belanda bernama Bataviase Radio Vereniging (BRV) di Batavia. Kala itu stasiun radio di Indonesia berstatus swasta karena sejak adanya BRV maka banyak bermunculan radio-radio di berbagai daerah di Indonesia.

Pendiri RRI merupakan aktivis yang mengoperasikan 6 radio Jepang di 6 kota. Sebelum didirikannya para aktivis melakukan rapat koordinasi di rumah Adang Kadarusman, jalan Menteng Dalam, Jakarta, menghasilkan keputusan pendirian RRI dengan pemimpin umum Dokter Abdulrahman Saleh. Selain itu dihasilkan pula 3 butir komitmen tugas dan fungsi RRI yang kemudian dikenal Tri Prasetya RRI.

Momentum bagi RRI untuk terus memperbaiki diri yakni ketika penghapusan Departemen Penerangan oleh pemerintah Presiden Abdurrahman Wahid, perubahan government owned ke arah Public Service Broadcasting dengan didasari Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2000.