Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi di Papua, PUPR Target Selesaikan Jalan Perbatasan Indonesia - Papua Nugini
Sebagai wujud Nawa Cita Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla dalam membangun Indonesia dari Pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

MONITORDAY.COM – Sebagai wujud Nawa Cita Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla dalam membangun Indonesia dari Pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berupaya menyelesaikan pembangunan jalan perbatasan Indonesia - Papua Nugini dari Merauke Hingga Jayapura di Provinsi Papua sepanjang 1.098 km.
“Pembangunan kawasan perbatasan bukan hanya untuk gagah-gagahan tetapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perbatasan dengan menciptakan embrio pusat pertumbuhan baru di kawasan perbatasan,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dalam surat resminya, Kamis (26/7).
Salah satu ruas jalan perbatasan yang dikerjakan oleh Kementrian PUPR adalah Jalan Oksibil–Towe Hitam–Ubrup–Jayapura sepanjang 5,52 km. Pekerjaan pembangunan mulai dari KM 15.5 hingga KM 21.2 di Kabupaten Pegunungan Bintang.
Kondisi alam yang masih berupa hutan dan pegunungan menjadi tantangan dalam pembangunan jalan perbatasan di Papua, selain itu cuaca dan ketersediaan material konstruksi juga terbatas di Papua.
Beroperasinya ruas jalan ini diharapkan dapat membuka keterisolasian daerah terpencil, mengurangi biaya kemahalan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Serta memperlancar konektivitas antar pusat ekonomi wilayah sehingga memudahkan transportasi barang dan manusia.
Pembangunan yang pelaksanaannya sudah mencapai 376 hari dari sejak awal tahun 2018 ini dikerjakan oleh kontraktor PT. Wijaya Karya dengan biaya yang bersumber dari APBN sebesar Rp. 108,5 miliar.
Pembangunan dilakukan dengan peninggian badan jalan menggunakan tanah yang berada disisi jalan dengan lebar badan jalan sepanjang 7 meter dan lebar bahu sisi kanan kiri masing-masing 2 meter.
Keberadaan jalan baru ini sudah memberikan manfaat bagi masyarakat di perbatasan Papua, meskipun kondisinya masih jalan tananh, waktu tempuh antar pusat ekonomi di wilayah tersebut semakin singkat yang semula bisa dalam hitungan minggu karena harus berjalan kaki, sekarang menjadi hitungan hari karena bisa dilalui oleh kendaraan dan akan terus semakin singkat sampai hitungan jam jika kondisi jalan terus berangsur semakin baik.
Disamping memperkuat teritorial perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini, pembangunan jalan perintis yang menghubungkan distrik Limarum dengan Kota Oksibil ini juga diharapkan dapat menurunkan haraga barang dan jasa karena semakin mudahnya transportasi barang dan manusia.
Dari total jalan perbatasan dari Merauke – Jayapura sepanjang 1.098 km, hingga akhir tahun 2018 sudah tersambung 919 km, bahkan sebagian daerah kondisinya telah 100% teraspal seperti jalan perbatasan ruas Sota – Erambu – Bupul sepanjang 111 km dan ruas Bupul – Muting sepanjang 38 Km dan ruas Muting – Boven Digoel sepanjang 195 km sehingga dengan mudah dapat dilalui kendaraan.