Wujudkan Pebisnis Muda Beretika Syar'i, IBM Bekasi Teken MoU dengan Empat Lembaga Ini

Keempat lembaga yang melakukan penandatanganan MoU tersebut menyepakati bahwa membangun kemitraan tidak bisa dikalkulasi di atas kertas secara teoritik

Wujudkan Pebisnis Muda Beretika Syar'i, IBM Bekasi Teken MoU dengan Empat Lembaga Ini
IBM Bekasi berpose usai melakukan penandatanganan MoU dengan empat lembaga enterpreneur, Sabtu (08/08/20).

MONITORDAY.COM - Institut Bisnis Muhammadiyah (IBM) Bekasi pada Sabtu (08/08/20) lalu melakukan penandatangan Perjanjian Kerja Sama (MoU) dengan empat lembaga yang berkomiten membantu IBM Bekasi dalam mewujudkan pebisnis muda yang beretika dan syar’i.

Keempat lembaga tersebut antara lain, Google School Indonesia (GOOSHI), Asosiasi Komunitas Marketing Indonesia (KOMISI), PT. OASE Jejaring Teknologi (OJT), dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan (MGMP PKK) Jawa Barat.

Dalam kesempatan itu, Rektor IBM Bekasi, Dr. H. Jaenudin, S.Ag., M.Pd. mengatakan, dengan pendatanganan MoU tersebut mahasiswa IBM akan dibekali Google School Indonesia tentang “Pendidikan dan Pelatihan Keterampiran Digitalisasi Teknik Informatika, Manajemen Bisnis dan Komunikasi Bisnis”.

“Sedangkan “Pendidikan dan Pelatihan Marketing” akan dibekali oleh KOMISI,” ujar Jaenudin dalam sambutannya.

Lebih lanjut ia menambahkan, pihaknya juga telah membentuk Pengurus/Pengelola Pusat Inkubasi Bisnis (PIB) dengan produk berupa air minum 'GUZLE'.

“Maka memarketkan produk internal sebuah keniscayaan mahasiswa dilatih menjadi sales-sales yang professional dan berkarakter,” tuturnya.

Sebagai perpanjangan bisnis untuk kalangan mahasiswa, IBM Bekasi juga menggandeng PT. OASE sebagai media Konsultansi dan Pengembangan Pusat Jaringan Inkubator Bisnis,  Pengembangan, Penjualan dan Pendampingan Produk-Produk  Usaha  Di Institut Bisnis Muhammadiyah Bekasi dan Jaringan Muhammadiyah.

“OASE  sebagai Lembaga yang sudah level nasional dan internasional akan memberikan kontribusi positif dalam edukasi kewirausahaan dengan langsung praktik”, tandas Jaenudin.

Untuk diketahui, keempat lembaga yang melakukan penandatanganan MoU tersebut menyepakati bahwa membangun kemitraan tidak bisa dikalkulasi di atas kertas secara teoritik. Melatih, mendidik, mengembangkan dan memberdayakan bukan bicara hanya skala mahasiswa IBM Bekasi saja, namun lebih bicara pada kepentingan generasi bangsa yang akan melanjutkan kepemimpinan berikutnya.