BMKG: Kami Sudah Upayakan Keselamatan Jiwa Dengan Segala Keterbatasan

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa pihaknya sudah berupaya untuk menyelamatkan jiwa dengan segala keterbatasan yang dimiliki BMKG

BMKG: Kami Sudah Upayakan Keselamatan Jiwa Dengan Segala Keterbatasan
Dwikorita Kepala BMKG

MONITORDAY.COM - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa pihaknya sudah berupaya untuk menyelamatkan jiwa dengan segala keterbatasan yang dimiliki BMKG. 

Ia membantah bahwa pihaknya telah mencabut peringatan dini tsunami di Palu-Donggala Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu. 

"Jadi itu bukan pencabutan. Itu pengakhiran. Dan berdasarkan data ya. Ya kami mempertimbangkan itu sudah berakhir," ujar Dwikorita kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (3/10/2018). 

Menurutnya, BMKG sudah menerjunkan stafnya untuk mengecek langsung keadaan di lapangan. Menurut pantauan stafnya, muka air sudah mencapai 30 sentimeter.

"Menurut staf kami, muka air 30 cm. Kemudian setelah itu dia berjalan di bea cukai Pangoloan. Itu kapal sudah masuk ke darat (kamdas) dan dia melihat ini air di mata kaki. Artinya apa, itu tsunami sudah berakhir," jelasnya. 

"Nah, kalau itu masih ada tsunami lagi, jadi setelah itu kami menunggu waktu. Tidak kami akhiri. Tapi setelah kami akhiri seandainya ada tsunami lagi, staf kami sudah terseret tsunami. Dia masih hidup," tambahnya.

Dwi berujar, tsunami terjadi di bibir pantai Palu sekitar pukul 18.37 WITA dan waktu itu di Jakarta pukul 17.37 WIB dan kabar peringatan tsunami beredar. Dia pun menegaskan bahwa BMKG sudah melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan jiwa masyarakat Indonesia. 

"Setelah itu kami mencari fakta ini kan harus evaluasi terus," ungkapnya. 

"Peringatan diakhiri pukul 18.37 WIB, jadi itu yang seoptimal mungkin dapat kami upayakan untuk menyelamatkan jiwa dengan keterbatasan yang ada," tuturnya.