Wiranto Nilai Jokowi Lebih Baik dari Soeharto

Slogan Kerja, Kerja dan Kerja di era pemerintahan Joko Widodo- Jusuf Kalla benar-benar dijalankan.

Wiranto Nilai Jokowi  Lebih Baik dari Soeharto
Istimewa

MONDAYREVIEW.COM- Slogan Kerja, Kerja dan Kerja di era pemerintahan Joko Widodo- Jusuf Kalla benar-benar dijalankan. Dan apabila dibandingkan, pemerintah saat ini adalah yang terbaik dibanding pemerintah sebelumnya.

“Saya pernah bekerja di era Soeharto, BJ Habibie dan Gusdur,” kata Menkopolhukam, Wironto saat menjadi keynote speaker di Talkshow Kebangsaan “Merajut Indonesia dalam Kebhinnekaan” di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Sabtu (27/05).

Selian Wiranto, hadir pula sebagai pembicara dalam talkshow, Kakorbinmas Baharkam Polri Inspektur Jenderal Arkian Lubis yang mewakili Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Termasuk, Ketua Umum DPP KNPI Muhammad Rifai Darus, pengamat hukum dan politik Firman Jaya Daeli, serta perwakilan pembicara dari Kemendagri dan Kemenpora.

Dihadapan ratusan anggota KNPI, Wiranto mengungkapkan konsep kerja yang dilakukan pemerintah Jokowi-JK sangat berbeda dengan pemerintah sebelumnya. Wiranto menuturkan bahwa seluruh menterinya “dipaksa” untuk mencari solusi dari permasalahan bangsa dalam rapat terbatas.  

Mantan Ketua Umum Partai Hanura ini mencontohkan, di era BJ Habibie, rapat terbatas dengan para menteri hanya digelar sepekan dua kali. Sementara di era Gus Dur, tidak ada kewajiban ikut ratas, yang penting kerjaan beres. Nah, di era Jokowi rapat terbatas bisa dilakukan 2-3 kali dalam seminggu. Ratas itu digelar untuk merespons kehendak publik. 

"Saya menyampaikan agar Anda punya gambaran. Saya bicara jujur. Ini bulan puasa, saya nggak bohong," terangnya. 

Mantan Panglima TNI era Presiden Soeharto itu menyampaikan bahwa pemerintah sedang bekerja. Dan dia menjamin negara bisa merangkul semua pihak dan mendengarkan suara rakyat. Dan Ia meminta agar seluruh elemen bangsa mencari formula agar masalah yang bikin galau ini segera diakhiri. Wiranto juga berpesan agar masyarakat tak ragu menyampaikan ke pemerintah mengenai aspirasi yang dirasa benar.

"Kalauright, say it right. Kalau wrong, say it wrong, tapi jangan didemo terus," ujarnya.

Menurutnya bangsa ini sedang menghadapi berbagai ancaman yang bisa mengganggu persatuan dan kebhinekaan di Indonesia. Meski begitu, dia menjamin pemerintah sedang bekerja dan bisa diandalkan.

Hanya saja, Wiranto meminta masyarakat fair. Katakan salah jika salah dan katakan benar jika pemerintah benar, jangan didemo terus.

Wiranto menyampaikan berbagai persoalan kebangsaan termutakhir seperti ancaman perpecahan bangsa dan aksi terorisme. Ancaman perpecahan yang sangat terasa adalah adanya gerakan-gerakan yang ingin memecah kebhinnekaan. "Kalau embiro itu kita biarkan, itu bisa memecah kita,"tegasnya.

Wiranto menambahkan jika ancaman ini dipelihara dan dibiarkan, maka Indonesia bisa berakhir seperti Mesir, Libya, Afghanistan, Suriah dan Irak. Negara-negara berkembang ini akhirnya terlibat konflik berkepanjangan karena gagal menjaga keragamannya.

“Negara-negara tersebut akhirnya tidak bisa eksis lantaran tidak mampu menjaga solidaritas dan persatuan,” tutupnya.