Wasekjen MUI Sayangkan Sikap Pihak yang Inginkan Bank Muamalat Tutup
Sikap menutup Bank Muamalat Indonesia dinilai tak sejalan dengan rencana pemerintah yang sedang menggenjot perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.

MONITORDAY.COM - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Amirsyah Tambunan menyayangkan adanya sikap dari segelintir pihak yang menginginkan supaya Bank Muamalat Indonesia (BMI) ditutup.
Amirsyah menilai rencana menutup Bank Syariah tertua di Indonesia itu sebagai sikap yang berlebihan. Menurutnya hal tersebut bukanlah solusi dari kondisi yang dialami BMI saat ini.
"Apalagi saat ini pemerintah sedang menggenjot perkembangan ekonomi syariah di Indonesia," kata Amirsyah kepada Monitorday.com di Jakarta, Senin (18/11/19).
Amirsyah, yang juga Sekjen Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) ini kemudian mengingatkan, bahwa sejatinya kelahiran Bank Muamalat itu dari rahim dua lembaga yang berintegritas yakni, MUI dan ICMI. Karena itu, lanjut Amirsyah, kedua lembaga tersebut sudah barang tentu akan menjadi juru penyelamat terhadap kondisi BMI saat ini.
"Jelas kedua lembaga (MUI dan ICMI) mempunyai tanggung jawab historis dan tanggung jawab moral untuk menyelamatkan BMI," ujarnya.
Lebih lanjut, Amirsyah mengaku, saat ini pihaknya sudah menemukan opsi penyelamatan untuk BMI. Karenanya, ia berharap supaya pemerintah dan pemangku kepentingan seperti OJK, untuk berani membuat kebijakan "penyelamatan" BMI.
"Kita mendorong pemerintah untuk menjadi problem solver menyelamatkan BMI dengan kebijakan-kebijakannya," tuturnya.
Kendati demikian, Amirsyah berharap agar pihak Bank Muamalat lebih bersungguh-sungguh dan pro aktif menemukan solusi dan melakukan perbaikan-perbaikan.
"Saat ini momentum yang tepat karena pemerintah sedang gencar-gencar mendorong perkembangan ekonomi syariah di Indonesia," tandas Amirsyah.
Senada dengan itu, Pengamat Ekonomi dan Keuangan Syariah, Irfan Syauqi Beik, mengatakan bahwa apabila BMI ditutup akan lebih banyak social cost yang ditimbulkan.
"Opsi penyelamatan masih ada. Mari dudukkan persoalan dengan baik, telaah teliti, jernih membaca, dan jangan main tuding," ujar Irfan seperti dilansir dari laman RMoL, pada Jumat (15/11) lalu.
Irfan juga menyayangkan, pihak-pihak tertentu menggoreng isu Bank Muamalat justru pada saat pemerintah sedang gencar-gencar mendorong perkembangan ekonomi syariah.
"Saya yakin pemerintah tentu memperhatikan peraturan dan perundangan yang berlaku. Pemerintah juga berupaya untuk menciptakan ekosistem yang baik untuk ekonomi dan keuangan syariah berkembang lebih baik," tandas Irfan.