Mendagri Segera Buka Posko Pelayanan Korban Terdampak Bencana Sulteng

Menteri Dalam Negeri Tjajo Kumolo mengatakan bahwa pihaknya mulai besok, Selasa (2/10) akan mengirimkan tim untuk mengisi posko dan memberikan pelayanan untuk menjamin kebutuhan para korban di lokasi bencana.

Mendagri Segera Buka Posko Pelayanan Korban Terdampak Bencana Sulteng
Daerah terdampak gempa dan Tsunami di Sulteng/Foto: istimewa

Jakarta - Dalam rangka tanggap bencana gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah, Kementerian Dalam Negeri akan membuka posko pelayanan untuk para korban terdampak bencana.

Menteri Dalam Negeri Tjajo Kumolo mengatakan bahwa pihaknya mulai besok, Selasa (2/10) akan mengirimkan tim untuk mengisi posko dan memberikan pelayanan untuk menjamin kebutuhan para korban di lokasi bencana.

"Kami berinisiatif Selasa besok ini akan mengirim tim ke sana. Tim tersebut akan berusaha memberikan pelayanan semaksimal mungkin kepada masyarakat," kata Tjahjo, dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin (1/10).

Ia mengatakan, bahwa tim dari Kemendagri ini akan berangkat secara mandiri, karena melihat kondisi saat ini. Yang terpenting menurutnya, pelayanan terhadap korban bencana tetap berjalan dengan baik dan cepat.

Hal ini kata Tjahjo, sesuai dengan instruksi presiden untuk tanggap darurat kepada korban gempa bumi dan tsunami yang terjadi. Menurut dia, Presiden telah menginstruksikan agar para menteri dalam hal ini agar cepat bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

Dengan dilakukannya instruksi tanggap darurat bencana, Tjahjo berharap agar daerah terdampak bencana Kabupaten Donggala dan Kota Palu bisa segera pulih, dan masyarakatnya bisa terlayani dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan.

Seperti diketahui, gempa dan tsunami di Kabupaten Donggala dan Kota Palu terjadi pada Jumat (28/9). Gempa berkekuatan magnitudo 7,4, mengakibatkan gelombang tsunami yang terjadi di Pantai Palu dengan ketinggian 0,5 sampai 1,5 meter.

Berdasarkan rilis dari Badan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Minggu (30/9) pukul 17.00 WIB, tercatat ada sebanyak 215 gempa susulan yang terjadi, sementara korban jiwa telah mencapai 832 orang.