Warga Kabupaten Bogor Bangga dengan Parade Kebhinnekaan TMP
acara ini dihadiri sekitar 30 ribu warga kabupaten Bogor dari berbagai elemen lintas agama, lintas suku dan lintas budaya.

MONDAYREVIEW.COM- Dalam rangka memperingati 72 tahun Kemerdekaan Indonesia, Taruna Merah Putih (TMP) menggelar Parade Kebhinekaan Nusantara di Jalan Raya Perumnas 2 Parungpanjang, Kecamatan Parungpanjang Kabupaten Bogor, Minggu (27/8).
Dalam acara ini hadir sekitar 30 ribu warga kabupaten Bogor dari berbagai elemen lintas agama, lintas suku dan lintas budaya. Di antara yang hadir adalah tokoh dari Nahdlatul Ulama (NU), GP Ansor, Banser, KNPI, Pemuda Pelopor, Karang Taruna, IPNU, IPPNU, FP4GN, Gema MA, BNNK, Damas, PIK-R, PPAPRI, Wiramuda Nusantara, PMII dan lain-ain. Hadir juga para guru dan siswa dari SMK Bina Putra Mandiri, Pondok Pesantren Modern Al-Hijrah hingga sekolah dasar yang ada di Kabupaten Bogor. Acara ini juga dihadiri Ketua DPP PDI Perjuangan Sukur Nababan dan anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kabupaten Bogor, Adian Napitupulu.
Acara ini pun mendapat apresiasi dari tokoh muda Kabupaten Bogor. Ketua Karang Taruna Kabupaten Bogor, Irfan Hendrajat mengapresiasi kegiatan ini. Kegiatan ini merupakan bukti nyata TMP dalam mendukung semua program pemerintahan Jokowi yang berpihak pada rakyat. Hal ini juga menunjukkan bawa TMP merupakan kekuatan kaum muda progressif yang menjaga Pancasila.
"Kita bangga dengan kehadiran Bang Ara. Ini merupakan role model para pemuda Indonesia," ungkap Irfan.
Hal yang sama disampaikan Didi, yang merupakan perwakilan dari GP Ansor. Didi memastikan GP Ansor akan selalu berdiri paling depan dalam menjaga NKRI dari berbagai ancaman yang mengancam Pancasila. "Sebab bagi kita NKRI harga mati," tegas Didi.
Sementara Perwakilan NU Kabupaten Bogor, KH Zainul Adnan, sangat senang dengan kegiatan ini. Acara ini benar-benar menyatukan masyarakat sehingga warga bisa bersikap toleran. "Semua agama mengajarkan toleransi. Saya salut dengan kehadiran TMP di Kabupaten Bogor. Terimakasih pada Maruaarar yang bisa hadir ke daerah kami," kata KH Adnan.
Hal yang sama disampaikan Sekretaris Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam, Lillih Mushlihah. Bagi dia, acara ini merupakan pendidikan secara tak langsung dari pembentukan karakter anak-anak bangsa. Dengan acara ini maka anak-anak bangsa mengenal ragam budaya Indonesia yang sangat kaya. "Ini pendidikan toleransi yang sesungguhnya bagi anak-anak," ungkap Lilih.
Ketua DPC Taruna Merah Putih Kabupaten Bogor, Egi Gunadhi Wibhawa mengatakan Kirab Kemerdekaan dan Parade Kebhinekaan Nusantara bertujuan untuk menggugah kesadaran masyarakat bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat beragam suku, agama, ras dan golongan. Semuanya meskipun berbeda-beda, kata Egi, dibutuhkan perannya dalam membangun bangsa.
"Parade kebhinekaan ini adalah sosialisasi kepada masyarakat bahwa dalam keragaman kita adalah bangsa yang satu, sesuai semangat Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi satu," kata Egi.
Egi menambahkan, acara ini mengambil tema "Mempancasilakan Indonesia, Lintas Suku, Agama, dan Budaya". Maksudnya, Pancasila yang sudah disepakati sebagai ideologi bangsa, harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. "Perdebatan kita adalah soal bagaimana membumikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kita berbangsa dan bernegara, bukan mempertentangkannya dengan agama," kata Egi, seraya menambahkan bahwa Pancasila dirumuskan para pendiri bangsa yang agamis dan nasionalis.
Menurut Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP) Maruarar Sirait, acara ini, selain bentuk peringatan HUT 72 RI, juga dalam rangka menjaga, merawat dan membela nilai-nilai Pancasila, pluralisme dan kebhinnekaan. Ia memastikan bahwa kelompok masyarakat yang mendukung Pancasila di negara ini merupakan kelompok arus utama dan mayoritas. Karena itu, dengan cara ini maka ia mendorong masyarakat yang selama ini diam atau menjadi silent majority untuk bergerak melawan segala bentuk yang bisa mengancam Pancasila.
"Mari kita menjadi Pancasialis sejati, bukan yang gadungan. Kita sesama anak bangsa jangan mau diadu domba. Cukup politik pecah belah ada di era penjajahan. Kita lawan segal upaya politik devide at impera yang mau memecah bangsa," kata Maruarar, disambut tepuk tangan ribuan hadirin.