Wafatnya Gus Sholah, Bamsoet Nilai Beliau Tokoh Panutan Bangsa
Saya dan segenap keluarga besar MPR sangat berduka atas wafatnya Gus Sholah. Almarhum tidak hanya dikenal sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang. Lebih dari itu, almarhum sudah menjadi tokoh panutan, karena Gus Sholah selalu berbicara dan bekerja demi persatuan dan kesatuan bangsa. Almarhum pun selalu berbicara dan bekerja demi terwujudnya persatuan umat beragama.

MONITORDAY. COM - Ketua MPR, Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyatakan turut berduka cita atas wafatnya KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah kemarin malam. Menurutnya, Gus Sholah sudah menjadi tokoh panutan bangsa Indonesia.
"Saya dan segenap keluarga besar MPR sangat berduka atas wafatnya Gus Sholah. Almarhum tidak hanya dikenal sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang. Lebih dari itu, almarhum sudah menjadi tokoh panutan, karena Gus Sholah selalu berbicara dan bekerja demi persatuan dan kesatuan bangsa. Almarhum pun selalu berbicara dan bekerja demi terwujudnya persatuan umat beragama," kata Bamsoet dalam keterangan tertulis, Senin (03/02/2020).
Mantan Ketua DPR itu mengatakan almarhum Gus Sholah akan selalu dikenang sebagai negarawan yang gigih menjaga dan merawat persatuan bangsa. Namun, bukan hanya segenap keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) yang merasa kehilangan karena berpulangnya Gus Sholah. Bahkan, para sahabat Gus Sholah dari berbagai kalangan dan Komunitas lainnya pun merasakan kehilangan, termasuk Partai Golkar.
Diketahui, pada pemilihan presiden tahun 2004, Partai Golkar meminang Gus Sholah sebagai calon wakil presiden untuk disandingkan dengan calon presiden Wiranto.
"Begitu juga dengan kami, para inisiator Hak Angket Kasus Bank Century DPR RI yang kerap berdiskusi dengan Gus Solah hingga kasus ini masuk ke pengadilan," tuturnya.
Lebih lanjut, Bamsoet menuturkan selama hidupnya Gus Sholah sering menerima dan menampung keluh kesah dari beragam kalangan. Sebab, banyak komunitas menjadikan almarhum Gus Sholah sebagai sosok pejuang martabat kemanusiaan.
Menurut Bamsoet, Gus Sholah juga menyuarakan berbagai persoalan melalui sejumlah tulisan yang dipublikasikan, serta tak segan menyampaikan kritik yang konstruktif.
"Saya ikut merasakan kesedihan keluarga almarhum Gus Sholah dan keluarga besar Nahdliyin. Dalam suasana duka ini, Saya dan rekan-rekan di MPR melantunkan doa agar keluarga dan komunitas Nahdliyin tabah serta merelakan kepergian almarhum Gus Sholah," pungkas Bamsoet.