Vira Haddar, Desainer Lulusan SMKN 3 Malang Langganan Para Pesohor
Berkat ketekunannya mendalami tata busana, Vira Hadar sukses menjalankan bisnis fashion di Kota Malang.
MONDAYREVIEW, Malang – Untuk sukses tidak mesti menunggu lama, untuk sukses juga tak mesti hijrah ke Jakarta. Itulah sepertinya yang ingin dibuktikan Vira Haddar, dara kelahiran 6 April tahun 1994 serta lulusan SMKN 3 Malang ini.
Berkat ketekunannya mendalami tata busana, Vira Hadar sukses menjalankan bisnis fashion di Kota Malang. Memulai bisnis dengan satu penjahit dan satu payet, Vira kini rutin mengerjakan orderan gaun dan dress dari para artis terkemuka.
Vira layak berterimakasih kepada SMKN 3 Malang, karena telah menempanya sehingga menjadi seperti saat ini. Vira ingat betul, bila guru-guru di SMKN 3 Malang dengan penuh kesabaran mengajarinya bagaimana menjadi seorang desainer handal.
Vira teringat, bila suatu ketika ia pernah dibuat menangis lantaran hasil gambarnya tak sesuai dengan ekspektasi para guru. “Kamu pasti bisa lebih dari ini, kalau temanmu bisa kamu juga pasti bisa,” kata Vira menirukan kata-kata yang pernah disampaikan kepadanya sambil merobek hasil karyanya tersebut.
Menurut Dra. Faizah, M.Pd., yang tak lain Kepala Sekolah SMKN 3 Malang saat ini, jangan dikira bila kesuksesan Vira ini berjalan mulus tanpa hambatan. Ada banyak kendala, jatuh bangun, dan merasakan sulitnya membuka usaha, dan itu dibenarkan oleh Vira sendiri.
“Keterbatasan mesti dijadikan kelebihan, kan belum tentu sukses itu kita harus punya studio besar, kita harus ke ibu kota,” kata Vira.
Menurut Vira, modal nomor satu yang membuatnya seperti sekarang adalah keterampilan, skill. Dan skill itulah yang ia dapatkan selama sekolah di SMK 3 Malang.
Di SMKN 3 Malang, Vira betul-betul mulai dari nol. Ketika masuk SMK, Vira ibarat kertas kosong dalam bidang tata busana. Sama sekali tak bisa apa-apa, bahkan untuk memasukan benang ke mesin jahit sekalipun.
Awalnya Vira didorong Sang Mamah, yang di kala muda juga sempat menikmati pendidikan vokasi, bidang keahlian tata kecantikan. Kala itu, Vira pun sebetulnya didorong untuk mendalami keahlian yang juga didalami Sang Mamah.
“Saya sempat juga berpikir untuk mengikuti jejak mamah, kerja rapih, kerja bersih, tanpa dikejar deadline,” kenang Vira.
Namun, akhirnya, Vira pun lebih memilih keahlian tata busana di SMKN 3 Malang. Di SMK, Vira belajar bagaimana di tengah keterbatan, harapan mesti ada, semangat terus dipupuk. Fasilitas yang masih seadanya, lalu kelas industri yang juga masih terbatas, namun tak membuat Vira dan teman-temanya putus harapan.
Ana Isro’ Iliani, S.Pd., Kepala Program Tata Busana SMKN 3 Malang yang dalam hal ini menjadi bagian Revitalisasi SMK, memiliki kesan tersendiri untuk sosok Vira Haddar, menurutnya dari sisi akademik Vira Haddar sebetulnya masuk kategori siswa yang biasa saja. Tapi vira berhasil fokus pada bidangnya, bila sudah mengerjakan satu desain, Vira akan fokus hingga betul-betul hasilnya maksimal.
“Satu kebanggaan, Vira ini memang lebih menonjol pada keahlian desainnya,” ujar guru berkacamata dan biasa dipanggil Ibu Lia ini.
Lulus dari SMKN 3 Malang, Vira sempat sekolah di Arva School of Fashion Surabaya. Di sekolah ini, Vira mengambil program satu tahun khusus untuk desain gaun dan konsep dress. Sambil menerima pesananan dari kerabat dekat, Vira fokus belajar di Arva School.
Tak lama setelah itu, ketika pesanan demi pesanan mulai ramai, Vira mulai membuka brand sendiri, yaitu Casa Vira. Ketika itu, Vira memulai dengan satu penjahit, satu payet, dan tanpa studio. Sehingga ketika ada orang mau fitting, seringkali dilakukan di rumah.
Setelah menyelesaikan studi di Arva School od Fashion di Surabaya, Vira fokus mengerjakan desain menggunakan brand Casa Vira. Untuk tahap awal, brand Casa Vira difokuskan untuk membuat gaun malam dan kebaya pengantin. Pelan namun pasti, Casa Vira pun kian dikenal, seiring dengan booming media sosial.
“Sosial media itulah sebetulnya yang paling menunjang, ada banyak hasil desain gaun dan beberapa dress yang saya perkenalkan melalui media daring,” ujar anak pertama dari pasangan Ion Haddar dan Nina Sukaina ini.
Vira mengaku, setiap bulan dirinya bisa membuat 20-25 gaun. “Kalau desainnya rumit, mungkin 20 gaun dalam sebulan,” ujar Vira.
Selain melalui media sosial, Vira juga seringkali mengikuti beberapa event fashion show untuk memperkenalkan karyanya. Salah satu yang rutin diikutinya ialah Malang Fashion Movement (MFM), event fashion yang digelar Radar Malang, Jawapos.
Terhitung baru 4 tahun lamanya, Vira Haddar nyebur dalam industri fashion, namun dalam waktu yang singkat tersebut, ia mampu membuat sejumlah karya yang dikenakan oleh para pesohor.
Iis Dahlia, Dewi Persik, Jeneta Janet, hingga Soimah, adalah nama-nama pesohor yang sempat mengenakan gaun-gaun rancangan Vira Haddar. Terbaru, gaun rancangan Vira dikenakan Puteri Indonesia tahun 2017, Bunga Jelitha Ibrani pada ajang Malang Fashion Movement di Graha Cakrawala UM, 24 April 2017. Total, sejak memulai kiprahnya sebagai desainer pada tahun 2012, Vira sudah membuat sekitar 980 busana. [Mrf]