Vaksin Produksi Lokal Mulai Disuntikkan di India

Vaksin Produksi Lokal Mulai Disuntikkan di India
vaksinasi di India/ CTVnews

MONITORDAY.COM –  Memasuki awal tahun 2021 Indonesia harus bekerja keras menghadapi pandemi. Di samping India dan Filipina sebagai negara di Asia yang mengalami tekanan berat pandemi. Dari data yang dirilis Pemerintah, tak kurang dari 14 ribu kasus baru dilaporkan pada 16 Januari 2020. Angka ini telah melampaui India yang menurut Reuters mengalami penurunan jumlah kasus secara signifikan.

India diperkirakan mencapai puncak wabah pada September 2020. Dan laporan terakhir menujukkan jumlah infeksi harian yang turun hingga 18% dibandingkan dengan angka saat puncak wabah.

Meski terjadi penurunan tajam, Pemerintah India tetap waspada dan memulai kampanye massal vaksinasi menggunakan dua vaksin lokal yang telah mereka hasilkan. Petugas kebersihan rumah sakit Manish Kumar menjadi orang pertama di India yang divaksinasi COVID-19, ketika Perdana Menteri Narendra Modi meluncurkan salah satu kampanye imunisasi terbesar di dunia untuk mengendalikan pandemi.

Kumar menerima suntikannya di Institut Ilmu Kedokteran All-India (AIIMS) yang terkemuka di Delhi, salah satu dari 3.006 pusat vaksinasi yang didirikan di seluruh negeri.

Kerjasama India dengan Inggris diharapkan berjalan dengan baik senafas dengan upaya bersama untuk menanggulangi wabah dengan vaksinasi. Anak benua India pernah menjadi salah satu koloni terbesar Inggris di masa lalu.

Rakyat India akan menerima vaksin Covishield dari Oxford University/AstraZeneca atau Covaxin dari perusahaan farmasi India, Bharat Biotech. Keduanya diproduksi secara lokal di India. Penerima vaksin tidak akan dapat memilih di antara kedua vaksin tersebut.

Komitmen itu telah dituangkan dalam kesepakatan bersama. Pemerintah India telah memesan 11 juta dosis Covishield, dan 5,5 juta dosis Covaxin. Media lokal melaporkan bahwa perdana menteri diharapkan dapat meyakinkan masyarakat bahwa vaksin tersebut aman.

Meski demikian beberapa ahli telah menyuarakan keraguan atas kemanjuran vaksin Bharat Biotech, yang telah disetujui meskipun uji klinis belum selesai. Pejabat pemerintah sebelumnya mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa kedua vaksin tersebut akan diperlakukan sama.

Otoritas regulasi obat India mengatakan efektivitas Covishield mencapai 72 persen. Hasil uji coba Covaxin diharapkan akan keluar pada bulan Maret. Harian nasional The Times of India melaporkan bahwa penerima Covaxin akan menerima kompensasi jika vaksin tersebut menyebabkan efek samping.

India memprioritaskan perawat, dokter, dan pekerja garis depan lainnya, dan Modi meneteskan air mata saat dia berbicara kepada petugas kesehatan melalui konferensi video.

Direktur AIIMS Randeep Guleria dan V.K. Paul, penasihat COVID-19 top untuk Modi, juga diberikan suntikan di hadapan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga Harsh Vardhan.

Pemerintah menyebut kampanye imunisasinya sebagai yang terbesar di dunia dan berharap sekitar 300.600 orang akan divaksinasi pada hari pertama - langkah pertama dalam mengelola sekitar 300 juta orang dengan dua dosis dalam enam hingga delapan bulan pertama tahun ini.

Dengan populasi hampir 1,4 miliar orang, India adalah negara terpadat di dunia setelah China. Sekitar 10,5 juta orang di India telah terinfeksi virus corona, jumlah infeksi tertinggi setelah Amerika Serikat, dan lebih dari 151.000 telah meninggal.